Tari Tor-Tor, Tarian Tradisional Batak yang Penuh Makna dan Pesona Budaya
- https://wonderfulimages.kemenparekraf.go.id/read/649/kesakralan-tarian-tortor-toba
Budaya, VIVA Banyuwangi – Indonesia dikenal sebagai negeri kaya budaya, dan salah satu wujud kekayaan tersebut hadir dalam bentuk seni tari tradisional. Dari sekian banyak tarian daerah, Tari Tor-Tor menonjol sebagai simbol identitas dan spiritualitas masyarakat Batak di Sumatera Utara. Lebih dari sekadar pertunjukan, tarian ini adalah ekspresi rasa syukur, sarana komunikasi dengan leluhur, serta pengingat akan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Sejarah Tari Tor-Tor
Tari Tor-Tor berasal dari suku Batak, khususnya sub-etnis Batak Toba, Mandailing, Karo, dan sekitarnya. Nama “Tor-Tor” diambil dari suara hentakan kaki penari di atas lantai papan yang menimbulkan bunyi khas. Awalnya, tarian ini digunakan dalam upacara adat seperti pernikahan, kematian, hingga pemujaan roh leluhur menjadikannya sebuah tradisi dengan makna spiritual yang mendalam.
Seiring berkembangnya zaman dan masuknya pengaruh agama seperti Kristen dan Islam, fungsi Tari Tor-Tor turut bertransformasi. Kini, tarian ini tidak hanya hadir dalam ritual adat, tetapi juga tampil dalam festival budaya, pertunjukan seni nasional hingga internasional.