19 Mahasiswa KKN Untag Banyuwangi Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah Kepada Masyarakat

Mahasiswa KKN Untag Bersama Anak - Anak
Sumber :
  • Dovalent Vandeva Derico/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – 19 Mahasiswa Untag Banyuwangi, Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah Kepada Masyarakat Saat Melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Pilkada 2024 Jadi Tantangan di Depan Mata, Kapolresta Banyuwangi: Netralitas Harga Mati

Kegiatan KKN tersebut, dilaksanakan selama 1 bulan, yang dimulai sejak tanggal 4 Juli Hingga 3 Agustus 2023.

"Kami ada 19 Mahasiswa dari Untag Banyuwangi, KKN dari tanggal 4 Juli Hingga 3 Agustus," tutur Muhammad Haidar Panjalu selaku Ketua KKN.

Resmi Berganti, Kombes Pol Rama Samtama Putra Pimpin Polresta Banyuwangi

Dalam giat KKN tersebut, para mahasiswa melakukan sosialisasi serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengolahan limbah.

"Kami mengadakan sosialisasi pengolahan limbah bersama anak-anak di desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi" jelas Haidar.

Banyuwangi: Destinasi Pemandangan Keren yang Memanjakan Mata

Selain itu, para mahasiswa juga memberikan pemahaman kepada anak - anak, betapa berbahayanya dampak dari sampah bagi lingkungan sekitar.

"Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak terkait pentingnya membuang sampah pada tempatnya, sekaligus memberikan gambaran mengenai dampak membuang sampah sembarangan." ungkap Muhammad Haidar.

Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa memberikan edukasi dan pelatihan pengelolaan sampah menjadi Ecobrick, dengan menghasilkan sebuah kursi dari sampah dan botol plastik.

Dari pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat mengolah limbah disekitar dan menjadi produk yang memiliki nilai jual.

 

Proses Ecobrick Mahasiswa Bersama Anak - Anak

Photo :
  • Dovalent Vandeva Derico/VIVA Banyuwangi

"Kami mengajak 20 anak-anak dari lingkungan sekitar untuk praktek mengolah sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual yakni Ecobrick" tuturnya.

Anak - anak juga terlihat cukup antusias saat melaksanakan praktek Ecobrick bersama para mahasiswa.

"Proses yang sederhana dan bahan baku yang mudah ditemukan membuat anak-anak sangat antusias mengikuti pembelajaran" jelas Haidar.

Haidar mengungkapkan, kegiatan KKN tersebut mendapatkan apresiasi dan tanggapan positif dari masyarakat.

"Kegiatan sosialisasi pengolahan limbah dan praktek pembuatan Ecobrick ini banyak mendapat apresiasi dari masyarakat, karena selain mengajarkan masyarakat untuk mengelola sampah, kegiatan ini juga bisa membantu meningkatkan kreativitas anak" ungkapnya.

Masih banyak masyarakat yang belum sadar betapa berbahayanya sampah bagi lingkungan sekitar, maka dari itu, mari kita jaga lingkungan kita