Bullying : Luka Tak Kasat Mata, Kenalilah
- freepik
Keluarga: Pola asuh yang kurang baik, seperti terlalu permisif atau terlalu otoriter, dapat meningkatkan risiko anak melakukan bullying. Selain itu, melihat orang tua yang sering bertengkar atau melakukan kekerasan juga dapat menjadi contoh buruk bagi anak.
Sekolah: Suasana sekolah yang tidak kondusif, seperti adanya kelompok geng atau adanya toleransi terhadap perilaku bullying, dapat memperparah masalah.
Teman sebaya: Tekanan dari teman sebaya untuk ikut-ikutan melakukan bullying juga bisa menjadi penyebab.
Media: Paparan konten media yang mengandung kekerasan atau diskriminasi dapat memengaruhi perilaku anak.
3. Faktor sosial
Perbedaan: Perbedaan fisik, ras, agama, atau status sosial seringkali menjadi alasan untuk melakukan bullying.
Orientasi seksual: Anak-anak yang memiliki orientasi seksual berbeda sering menjadi sasaran bullying.
Disabilitas: Anak-anak dengan disabilitas fisik atau mental juga sering menjadi korban bullying.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu pun penyebab tunggal dari bullying. Biasanya, bullying terjadi karena kombinasi dari beberapa faktor di atas.