Wajib Simak! Menguak 4 Prinsip Investasi dari Investor Terkaya di Dunia Warren Buffet
- elceo.com
Teknologi, VIVA Banyuwangi –Keluarga Rothschild dianggap sebagai salah satu keluarga paling berpengaruh dalam sejarah keuangan dunia. Di tengah Krisis Besar Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Menurut Forbes, hingga tahun 2024 total kekayaan keluarga rothschlid mencapai 20 trilliun USD.
Filosofi mereka yang dianut oleh John D. Rockefeller dan Warren Buffett yang berfokus pada keberanian, perhitungan yang cermat serta memanfaatkan peluang di tengah ketidakpastian. Berikut adalah empat prinsip investasi utama yang dapat dijadikan panduan bagi investor masa kini :
1. Contrarian: Berani melakukan sesuatu yang berbeda dari mayoritas
Kunci dari filosofi keluarga Rothschild adalah keberanian untuk mengambil langkah yang berbeda dari kebanyakan orang. Sementara kebanyakan orang panik dan menjual aset mereka selama masa-masa sulit, keluarga Rothschild membeli aset tersebut dengan harga diskon.
Saat pandemi COVID-19 tahun 2020, banyak investor panik dan menjual saham mereka, menyebabkan harga saham turun drastis. Namun, investor kontrarian seperti Warren Buffett justru membeli saham perusahaan-perusahaan besar seperti Apple dan Bank of America saat harganya rendah. Hasilnya, ketika pasar pulih, mereka menikmati keuntungan besar dari investasi tersebut.
2. Berteman dengan krisis: Mengenali peluang dalam kesulitan
Krisis ekonomi, perang, dan resesi sering kali dipandang sebagai ancaman, namun bagi keluarga Rothschild, hal ini merupakan peluang emas. Mereka memahami bahwa di tengah ketidakpastian, aset-aset berkualitas tinggi sering kali dinilai terlalu rendah.
Pada saat krisis keuangan global 2008, harga properti di berbagai negara turun drastis. Beberapa investor yang memiliki kesiapan modal, seperti Blackstone Group, membeli properti komersial besar dengan harga jauh di bawah nilai pasarnya. Setelah pasar pulih, nilai properti-properti ini meningkat signifikan, memberikan keuntungan besar.
3. Personal Risk (Kesediaan menghadapi risiko pribadi)
“Bahkan jika darah itu milikmu” itu adalah filosofi yang menekankan keberanian menerima kerugian sementara demi keuntungan jangka panjang. Bagi keluarga Rothschild, berinvestasi bukan hanya tentang hasil yang cepat, namun sebuah perjalanan yang membutuhkan kemauan mental untuk mengambil risiko.
Elon Musk, saat mendekati kebangkrutan dengan Tesla pada 2008, tetap mempertaruhkan seluruh kekayaannya untuk mendukung perusahaan. Walaupun berisiko tinggi, ia percaya pada visinya. Bertahun-tahun kemudian, Tesla menjadi salah satu perusahaan otomotif paling berharga di dunia, membuktikan bahwa pengorbanan finansial dan keberanian menghadapi risiko dapat terbayar.
4. Historical Context (Pahami Sejarah)
Kesuksesan Rothschild juga didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap konteks sejarah. Mereka menggunakan pengetahuan tentang pola krisis masa lalu untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana. Sejarah selalu berulang dan memahami siklus pasar merupakan persyaratan utama bagi investor.
Investor yang memahami pola siklus harga Bitcoin melihat bahwa setiap kali terjadi penurunan besar (bear market), harga mata uang kripto ini cenderung memuncak beberapa tahun kemudian. Misalnya, setelah crash Bitcoin pada 2018, investor yang mempelajari pola sebelumnya tetap menahan asetnya atau membeli lebih banyak. Pada 2024, harga Bitcoin mencapai puncaknya dan memberikan keuntungan luar biasa.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, investor modern tidak hanya dapat menghadapi tantangan pasar, namun juga menciptakan peluang lebih besar untuk kesuksesan jangka panjang.