Drakor Review ! Aktor Song Joong-ki Menghadapi Tantangan dan Menguji Batas Dalam Bogota: City of the Lost!

Interview Song Joong KI
Sumber :
  • www.koreantimes.com

“Saya bukan tipe orang yang takut mencoba makanan baru. Sebagai contoh, saya tidak takut dengan makanan atau aspek-aspek lain tentang Kolombia. Lebih baik mencoba dan menyesal daripada tidak mencoba sama sekali,” katanya. 

Drakor yang Bikin Kamu Baper Seharian!

Ia berangkat ke Kolombia pada Desember 2019 untuk syuting film “Bogota: Kota yang Tersesat”. Pengambilan gambar dimulai pada Januari 2020 dan sekitar 50 persen dari rekaman tersebut diambil selama tiga bulan berikutnya. Namun, karena pandemi COVID-19 memburuk, syuting akhirnya dihentikan. Syuting dilanjutkan pada bulan Mei tahun berikutnya dan mereka berhasil menyelesaikan syuting di Korea dan Siprus. 

“Kami telah melalui banyak hal saat membuat film ini. Karena COVID-19, sesuatu yang berada di luar kendali manusia, kami harus menghentikan syuting satu kali dan hal itu menyebabkan banyak pergulatan internal. Meskipun saya memiliki proyek yang dibatalkan selama persiapan, ini adalah pertama kalinya sebuah film dihentikan setelah hampir 50 persen pengambilan gambar selesai,” katanya. 

Drakor yang Bikin Kamu Gak Mau Beranjak dari Layar!

Song menambahkan bahwa sutradara Kim Seong-je dan para investor pasti lebih menderita karena penangguhan syuting ini. 

“Antara penangguhan syuting dan perilisan sekarang, saya menyelesaikan enam proyek. Namun, sutradara hanya fokus pada film ini, jadi pasti lebih sulit baginya. Para investor dalam proyek ini juga pasti mengalami masa-masa sulit,” katanya. “Ketika syuting film ini ditangguhkan, saya membuat film drama 'Vincenzo', tetapi bahkan saat itu, kami tidak bisa pergi ke Italia dan harus menggunakan grafik komputer sebagai gantinya.” 

Drakor Anti Boring! Dijamin Bikin Kamu Terhibur!

Karena perjuangan ini, ketika para aktor pertama kali menonton “Bogota: City of the Lost” bersama dengan para penggemar film di Busan International Film Festival Oktober lalu, mereka menemukan penghiburan dan dorongan dalam kehadiran satu sama lain. 

“Di festival tersebut, kami melihat versi lengkap film ini untuk pertama kalinya. Para aktor saling menyemangati satu sama lain. Kami tidak mengatakan kepada penonton, 'Kami telah melalui begitu banyak kesulitan, jadi silakan datang ke teater dan menontonnya. Itu akan sangat tidak profesional. Namun, di antara kami sendiri, menonton film ini mengingatkan kami akan perjuangan yang kami lalui bersama,” tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title