Menyentuh Jiwa! Drakor Slice of Life yang Akan Membuatmu Merenung dan Lebih Menghargai Hidup
- My Drama List
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan lika-liku, dan terkadang kita membutuhkan pengingat untuk berhenti sejenak dan merenungkan maknanya. Drama Korea (drakor) bergenre slice of life hadir sebagai media yang tepat untuk itu. Dengan cerita yang sederhana namun menyentuh, drakor slice of life mampu mengajak kita untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda dan lebih menghargai hal-hal kecil di sekitar kita. Artikel ini penting karena menyajikan tontonan yang tak hanya menghibur, tapi juga memberikan inspirasi dan dorongan untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna. Berikut ini adalah rekomendasi drakor slice of life yang akan membuatmu merenungi hidup dan menemukan keindahan dalam kesederhanaan.
Berikut adalah rekomendasi drakor slice of life yang siap menyentuh jiwamu:
1. My Mister (My Ahjussi) (2018)
My Mister bukan sekadar drama, tetapi sebuah karya seni yang menggambarkan realita kehidupan dengan segala kepahitannya. Drama ini menceritakan tentang seorang pria paruh baya yang tertekan dan seorang wanita muda yang berjuang sendirian. Keduanya menemukan kenyamanan dan kekuatan satu sama lain di tengah kesulitan hidup. My Mister akan mengajakmu merenungkan tentang arti kebahagiaan, penderitaan, dan hubungan antar manusia. Drama ini mendapatkan banyak ulasan positif dan dianggap sebagai salah satu drama Korea terbaik sepanjang masa.
2. Move to Heaven (2021)
Drama ini berkisah tentang Han Geu-ru, seorang pemuda dengan sindrom Asperger, dan pamannya, Cho Sang-gu, yang menjalankan bisnis jasa pembersihan trauma bernama "Move to Heaven." Mereka bertugas membersihkan tempat tinggal orang yang telah meninggal dan mengumpulkan barang-barang berharga untuk disampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan. Setiap episode Move to Heaven menghadirkan kisah yang mengharukan tentang kehidupan, kematian, dan pentingnya menghargai setiap momen. Drama ini terinspirasi dari esai non-fiksi berjudul Things Left Behind karya Kim Sae-byul.