Tipe Tipe Orang Toxic, Pilihannya, Hindari atau Hadapi?

Ilustrasi Orang yang mengalami kondisi lingkungan toxic
Sumber :
  • Pexels : @Yankrukov

Gaya Hidup, VIVA BanyuwangiKamu mungkin pernah dihadapkan pada situasi yang tidak nyaman kala berurusan dengan seseorang. Pikiran dan hatimu terganggu akan orang tersebut. Setelah kamu coba melakukan introspeksi diri, apakah bisa jadi itu atas kesalahanmu, ternyata kamu tak menemukan salah itu.

Benjolan Tiba-Tiba? Kenali Ciri-Ciri Awal Kanker Kelenjar Getah Bening

Bisa saja yang ternyata kamu hadapi adalah orang yang toxic. Toxic adalah sebutan untuk seseorang yang memberikan dampak negatif bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka cukup ahli dalam bersikap manipulatif, egois, dan mengontrol orang lain demi mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik ini memang tidak termasuk gangguan mental, namun ketoksikan seseorang bisa berdampak buruk pada mental korbannya. Pasalnya, menghadapi orang toksik bisa membuat kamu marah, sedih, merasa bersalah, frustrasi, dan merasakan emosi negatif lainnya.

Tipe – Tipe Orang Toxic

1.     Memanipulasi

3 Alasan 'Love Scout' Bakal Jadi Drama Favoritmu

Seorang yang suka memanipulasi dalam hidupnya pasti tidak akan memiliki hidup yang tenang. Jangan sampai kalian menjadi korban manipulasinya dan percaya-percaya saja yang nantinya akan mempengaruhi pemikiran kalian. Seorang dengan tipe ini memiliki pemikiran untuk mengambil kesempatan agar menguntungkan dirinya sendiri. Bahayanya orang dengan tipe ini bisa melakukan apa saja untuk kepentingan dirinya. Mereka bisa dengan mudah membohongi kalian bahkan dirinya sendiri agar tujuannya tercapai.

2.     Suka Merendahkan

Ini terjadi kepada seseorang yang selalu merasa paling baik diantara orang lain. Sifat toxic membuat seseorang sulit menerima kenyataan bahwa masih banyak orang lain yang lebih baik darinya. Alhasil, untuk berusaha terlihat lebih unggul, mereka tidak akan ragu untuk merendahkan orang lain. Padahal, orang yang menjadi korban tidak memiliki niat untuk bersaing atau menjadi lebih unggul darinya.

3.     Drama Queen

Pahami Manfaat Bahan Aktif Skincare: Hyaluronic Acid hingga Retinol

Seperti julukannya, ini adalah tipe teman toxic yang hidupnya selalu dipenuhi dengan konflik dan drama. Setiap harinya, selalu saja ada hal yang membuat ia kesal, sedih, atau marah. Jika kamu memiliki teman dengan tipe ini, kemungkinan besar kamu akan selalu menjadi pemecah masalah pribadinya. Ketergantungannya kepada kita juga sangat tinggi, yang kadang membuat kita jadi lelah sendiri. Terlebih lagi, tipe teman toxic seperti ini umumnya juga selalu mementingkan dirinya sendiri. Ia cenderung tidak peduli dengan masalah yang dialami oleh teman-temannya, termasuk mungkin masalahmu. 

4.     Playing Victim

Orang dengan sebutan ini cenderung tidak mau mengakui kesalahan mereka sendiri termasuk ciri-cirinya, bahkan tak segan segan mereka cenderung merasa seperti korbannya. Mereka tidak mau mengakui kesalahannya sendiri dan sering kali menyalahkan orang lain atas kegagalan atau masalah yang mereka hadapi. Dirinya enggan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.

5.     Suka Mengontrol

Hal ini seringkali terjadi di dunia kerja, terutama kepada pimpinan. Terkadang, sikap penuh kontrol memang dibutuhkan agar segala sesuatu bisa berjalan sesuai rencana. Namun, bukan berarti Anda bisa mengontrol orang lain demi kepentingan diri sendiri. Sikap yang dikenal dengan sebutan control freak ini akan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Jika Anda ingin memimpin seseorang, lakukan sebagai bentuk arahan, bukan paksaan. Bayangkan saja jika kita selalu kerja dibawah tekanan dan control yang ketat dari pimpinan. 

Cara Menghadapi Orang yang Toxic 

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi orang yang toxic:

1.     Komunikasikan hal-hal yang mengganjal dan yang tidak kamu sukai dari mereka. Pasalnya, bisa jadi mereka mungkin tidak menyadari bahwa perilakunya mengganggu bahkan berpotensi merugikanmu. Dengan kita memberitahunya, setidaknya kita memberikan mereka kesempatan untuk berpikir dan melakukan introspeksi diri.

2.     Tentukan batasan yang jelas dalam lingkaran hubunganmu dengan mereka yang toxic, misalnya waktu yang bisa ia hubungi atau bantuan yang bisa kamu berikan kepadanya.

3.     Beri jarak antara kamu dan mereka secara emosional. Hindari terlalu peduli dengan kehidupannya, terlebih jika kamu sudah mengomunikasikan perasaanmu tetapi ia tetap tidak menunjukkan perubahan sikap.

Jika kemudian, setelah kamu memberitahu lalu ternyata mereka menjauhkanmu, tidak apa apa, kamu sudah lepas dari orang yang toxic yang bahkan tidak bisa menerima saran yang baik dari orang yang peduli kepada mereka. Toh dalam pertemanan atau hubungan, yang kita butuhkan adalah kualitas hubungan bukan kuantitas.