TikTok Resmi Menutup Layanan di AS Buntut Pemblokirannya oleh Presiden Trump
- https://www.welt.de/wirtschaft/article255166270/Nach-Gerichtsurteil-TikTok-will-in-den-USA-am-Sonntag-offline-gehen-wenn-die-Regierung-nicht-eingreift.html
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Pada Minggu, 19 Januari 2025, TikTok resmi menghentikan layanannya di Amerika Serikat, beberapa jam sebelum larangan federal terhadap aplikasi tersebut mulai diberlakukan. Pengguna yang mencoba mengakses aplikasi disambut dengan pesan bahwa undang-undang larangan TikTok telah berlaku, membuat aplikasi tersebut untuk sementara tidak bisa digunakan. Dalam pesan tersebut, TikTok menyatakan harapan untuk bekerja sama dengan Presiden terpilih Donald Trump guna menemukan solusi agar aplikasi bisa kembali beroperasi.
Putusan Mahkamah Agung dan Tantangan untuk ByteDance
Keputusan penutupan ini adalah buntut dari pengesahan Mahkamah Agung AS atas larangan aplikasi di negara tersebut, dengan syarat ByteDance—perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok—harus menjual aplikasi kepada pemilik baru di AS. Namun, proses jual beli ini dihadapkan pada tantangan besar, terutama mengingat tenggat waktu yang sangat dekat dengan transisi kepemimpinan di Gedung Putih.
Donald Trump, yang akan segera dilantik sebagai Presiden, mengindikasikan adanya kemungkinan perpanjangan waktu selama 90 hari untuk menyelesaikan isu keamanan nasional dan kepemilikan TikTok. Walaupun demikian, belum jelas apakah perpanjangan ini dapat segera difinalisasi setelah ia resmi menjabat.
Pemerintahan Biden Tidak Campur Tangan
Sebelum berakhirnya masa jabatan, pemerintahan Presiden Joe Biden memutuskan untuk tidak mencampuri proses pelarangan. Gedung Putih menyebut tindakan TikTok menghentikan layanannya sebagai upaya taktis untuk mendapatkan tekanan politik. Menurut juru bicara pemerintah, keputusan sepenuhnya kini diserahkan kepada administrasi Trump.
Alternatif dan Reaksi Pengguna
Dengan penghentian operasi TikTok, jutaan pengguna di AS mulai mencari alternatif platform lain. Beberapa aplikasi baru, seperti RedNote dan Kick, mencatat lonjakan jumlah pengguna secara signifikan. Bahkan, beberapa kreator ternama, termasuk MrBeast, dilaporkan mempertimbangkan langkah untuk mengakuisisi operasi TikTok di AS, sebagai upaya menjaga keberlanjutan basis pengguna platform ini.