Apa Itu Jerawat Hormonal? Pengertian, Penyebab, dan Pemicunya

Ilustrasi wanita dengan masalah jerawat di wajahnya
Sumber :
  • www.freepik.com

Kecantikan, VIVA BanyuwangiJerawat adalah musuh bebuyutan kaum wanita. Tapi ternyata, terdapat beberapa jenis jerawat yang penyebab hingga cara mengatasinya berbeda.

Penyebab Jerawat di Area Rahang, Gini Cara Mengatasinya!

Salah satunya adalah jerawat hormonal. Melansir Cleveland Clinic, jerawat hormonal atau yang sering disebut jerawat dewasa adalah masalah kulit yang umum menghantui mereka yang berusia 20 hingga 50 tahun. 

Kemunculannya ditandai dengan bintil-bintil yang menyebar di wajah, bahu, dada, dan punggung, dalam berbagai bentuk, mulai dari jerawat biasa, komedo hitam dan putih, hingga kista yang meradang.  Biang keladinya adalah produksi sebum berlebih di kelenjar minyak.

Siapa Saja yang Rentan?

Rambut Pendek Juga Bisa Stylish! Ini Trik Rahasia Menatanya, Tampil Beda Setiap Hari!

Jerawat hormonal tidak pandang bulu, menyerang baik pria maupun wanita.  Namun, kaum wanita, terutama yang sedang hamil atau mengalami menopause,  lebih sering menjadi korban.

Mengapa Jerawat Hormonal Muncul?

Pada dasarnya, jerawat muncul akibat pori-pori yang tersumbat.  Jerawat hormonal sendiri berkembang ketika perubahan hormon memicu peningkatan produksi minyak oleh kulit. Minyak ini kemudian bercampur dengan bakteri di pori-pori tempat rambut tumbuh (folikel rambut), dan akhirnya terjadilah jerawat.

DIY Skincare Rumahan: Bikin Masker Wajah dari Bahan Dapur!

Pori-pori tersumbat disebabkan oleh beberapa faktor:

 * Produksi sebum berlebihan (zat berminyak yang dihasilkan kelenjar sebaceous di lapisan tengah kulit).

 * Sel-sel kulit mati.

 * Bakteri.

Faktor-faktor Pemicu yang Bisa Dikendalikan

Selain faktor hormonal yang sulit dihindari, ada beberapa pemicu jerawat hormonal yang sebenarnya bisa kita kendalikan:

 * Stres.

 * Kurang tidur.

 * Penggunaan produk perawatan rambut dan kulit yang tidak bebas minyak atau mengandung bahan yang menyumbat pori-pori (non-komedogenik atau non-acnegenic).

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Jerawat menimbulkan lesi (kerusakan jaringan kulit) yang bisa meradang,  menimbulkan rasa sakit dan kemerahan. Lesi ini paling sering muncul di pipi, namun bisa juga ditemukan di area lain:

 * Wajah.

 * Leher.

 * Punggung.

 * Bahu.

 * Dada.

Jerawat hormonal hadir dalam berbagai wujud lesi:

 * Komedo putih (whiteheads).

 * Komedo hitam (blackheads).

 * Papula (benjolan kecil padat berdiameter 2-5 mm).

 * Pustula (benjolan berisi nanah berdiameter 2-5 mm).

 * Kista (kantong berisi cairan di bawah kulit).