Ternyata Begini Cara Soeharto Meyakinkan Soekarno Agar Dapat Percaya Kepadanya

Soekarno dan Soeharto tampak bersama dalam suatu acara
Sumber :
  • VIVA.co.id

Sejarah, VIVA BanyuwangiSoeharto dikenal dalam sejarah Indonesia sebagai Presiden RI kedua menggantikan Soekarno.

Orang Ini yang Dianggap Soeharto Paling Berjasa untuk Keluarganya

Soeharto juga merupakan orang terlama yang menjabat sebagai Presiden selama kurang lebih 32 tahun.

Berbagai palagan telah dilalui oleh Soeharto yang kemudian melejitkan kariernya, termasuk pada saat dia bersama dengan pasukannya melibas para pelaku pemberontakan G30S/PKI.

Terkuak! Rahasia Dibalik Angka 4 yang Bikin Merinding

Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Pangkostrad dan berpangkat Mayor Jenderal, berhasil menumpas pemberontakan yang diinisiasi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut.

Bisa dikatakan, peran Soeharto dalam memadamkan pemberontakan tersebutlah yang kemudian berperan penting membawanya ke singgasana kursi kepresidenan menggantikan Soekarno.

Soeharto Ternyata Menganggap Soekarno Sudah Seperti Orang Tuanya Sendiri

Dikarenakan, pasca peristiwa G30S/PKI tersebut, posisi Soeharto dalam perpolitikan di Indonesia saat itu menjadi sangat kuat.

Soekarno sudah tidak dapat berbuat banyak pasca peristiwa pemberontakan G30S/PKI pada tahun 1965 silam karena dituding terlibat dalam perencanaan pemberontakan tersebut.

Pada suatu hari terjadi pertemuan antara Soekarno dengan para pejabat politik maupun militer termasuk juga Soeharto, yang dimana Soekarno memberitahukan kepada Soeharto bahwa dia sudah mengambil alih pimpinan Angkatan Darat.

Hal tersebut dikarenakan pimpinan Angkatan Darat sebelumnya, Letnan Jenderal Ahmad Yani terbunuh pada subuh 1 Oktober 1965 oleh para pemberontak G30S/PKI.

"Bapak Presiden, pada kesempatan ini saya juga ingin melaporkan bahwa atas inisiatif saya sendiri, saya telah mengambil komando dan mengambil alih sementara pimpinan Angkatan Darat," jawab Soeharto.

"Inisiatif ini saya ambil karena biasa, apabila Letnan Jenderal Ahmad Yani berhalangan, selalu saya yang ditunjuk mewakili beliau," ucap Soeharto.

"Saat ini, karena Bapak Presiden telah mengangkat Mayor Jenderal Pranoto sebagai pelaksana harian, dan supaya jangan menimbulkan dualisme pimpinan dalam Angkatan Darat, saya serahkan tanggungjawab keamanan ini dan ketertiban umum pada pejabat baru," lanjut Soeharto.

Mendengar pernyataan Soeharto tersebut, Soekarno pun menjadi berubah pikiran.

Pada akhirnya, Soekarno pun setuju untuk menunjuk Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat menggantikan Ahmad Yani yang telah gugur