Mitos dan Fakta tentang Skincare yang Mengandung Paraben
- Pinterest: @cheonsarang01
Kecantikan, VIVA Banyuwangi – Paraben adalah sekelompok senyawa kimia yang berperan sebagai pengawet dalam berbagai produk kecantikan dan farmasi. Senyawa ini bekerja dengan mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga membantu mempertahankan kualitas dan keawetan produk tersebut.
Beberapa kontroversi penggunaan paraben dalam industri kecantikan seperti, paraben berbahaya, penyebab kanker, hingga mengganggu hormon dalam tubuh.
Kita banyak menjumpai beberapa jenis paraben di dalam komposisi skincare seperti ethylparaben, propylparaben, methylparaben, dan butylparaben.
Penting untuk memahami mitos dan fakta agar kita tidak terjebak dalam kesalahpahaman. Dengan memiliki informasi yang akurat, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang salah.
Berikut adalah beberapa mitos yang banyak beredar di masyarakat. Lalu apakah semua itu benar? Mari kita ulas satu persatu.
1. Senyawa Berbahaya dan Harus Dihindari
Dinilai sebagai senyawa berbahaya dan harus dihindari namun faktanya senyawa ini diizinkan oleh berbagai badan pengawas kesehatan di berbagai belahan dunia. Di negara-negara Uni Eropa, Regulation (EC) No. 1223 tahun 2009 menetapkan batas maksimum kandungan paraben dalam produk kosmetik, yaitu sebesar 0,4% untuk satu jenis ester dan 0,8% untuk kombinasi berbagai paraben. Begitu pula, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan Health Canada di Kanada juga merekomendasikan batas yang serupa untuk penggunaan paraben dalam kosmetik.