Ternyata Begini! Ini yang Terjadi di Otak Saat Detik-Detik Sebelum Kematian

Ilustrasi Mengamati Otak Sebelum Kematian
Sumber :
  • Pexels: @Anna Shvets

Teknologi, VIVA BanyuwangiKematian adalah misteri yang telah lama menjadi bahan perdebatan, baik di kalangan masyarakat awam maupun ilmuwan. Salah satu pertanyaan terbesar adalah: apa yang terjadi pada otak manusia sesaat sebelum kita meninggal? Studi terbaru memberikan wawasan mengejutkan mengenai fenomena ini.

Otak Memutar Ulang Kenangan Hidup?

Butuh Tes Bahasa Inggris Gratis untuk Pekerjaan? Coba EF SET!

Sebuah penelitian berjudul "Enhanced Interplay of Neuronal Coherence and Coupling in the Dying Human Brain" yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Aging Neuroscience mengungkap bahwa otak manusia tetap aktif hingga beberapa detik setelah kematian. Para peneliti menemukan bahwa otak dapat mengalami lonjakan aktivitas sebelum benar-benar berhenti berfungsi.

Studi ini dilakukan saat seorang pasien berusia 87 tahun mengalami serangan jantung ketika sedang menjalani perawatan epilepsi. Alat yang dipasang di kepala pasien merekam aktivitas otaknya selama 900 detik, termasuk 30 detik sebelum dan setelah jantungnya berhenti berdetak.

Perbandingan Baca Berita dari Koran dan Media Digital, Mana yang Kamu Suka?

Dari rekaman tersebut, ilmuwan menemukan bahwa gelombang otak yang terkait dengan pemanggilan memori mengalami peningkatan signifikan. Fenomena ini mirip dengan deskripsi orang yang mengalami pengalaman mendekati kematian (near-death experience), di mana mereka melihat kilasan perjalanan hidupnya sebelum meninggal.

Gelombang Otak dan Hubungannya dengan Memori

Otak manusia menghasilkan berbagai jenis gelombang otak atau brain waves, termasuk gelombang gamma, delta, theta, alpha, dan beta. Gelombang gamma yang berhubungan dengan fungsi kognitif tinggi seperti pemanggilan memori, terdeteksi mengalami lonjakan sebelum pasien meninggal.

Aplikasi Edit Foto Gratis dengan Hasil Terbaik

Fenomena ini memperkuat teori bahwa otak kita mungkin memiliki mekanisme alami untuk "memutar ulang" kehidupan kita sebelum kematian. Lonjakan aktivitas otak ini dapat menjadi kunci dalam memahami pengalaman mendekati kematian dan apa yang terjadi pada kesadaran manusia saat mendekati ajal.

Implikasi Medis dan Ilmiah

Penemuan ini menantang pemahaman kita tentang kapan kehidupan benar-benar berakhir. Temuan ini juga memiliki dampak besar dalam dunia medis, terutama dalam hal donor organ. Jika aktivitas otak masih terjadi beberapa detik setelah jantung berhenti berdetak, kapan sebenarnya seseorang dapat dikatakan meninggal secara medis?

Menurut Dr. Ajmal Zemmar dari University of Louisville, Kentucky, penelitian ini membuka banyak pertanyaan baru. "Temuan ini menantang pemahaman kita tentang kapan tepatnya kehidupan berakhir dan memunculkan pertanyaan penting lainnya, seperti kapan waktu yang ideal untuk mendonorkan organ," jelasnya.

Meskipun masih banyak yang harus diteliti, studi ini memberikan wawasan baru tentang apa yang mungkin terjadi pada otak manusia sebelum kematian. Dengan memahami lebih dalam bagaimana otak bekerja saat sekarat, kita tidak hanya memperoleh pemahaman ilmiah yang lebih baik tetapi juga membuka kemungkinan baru dalam dunia medis dan etika kematian.

Penelitian ini mengingatkan kita bahwa meskipun kematian adalah akhir dari kehidupan, otak kita mungkin masih memiliki cara tersendiri untuk mengakhiri perjalanan kita dengan merekam kembali momen-momen penting yang telah kita lalui.