7 Kutipan Stoik Terbaik tentang Cinta dan Hubungan

Kutipan Stoik terbaik tentang cinta dan hubungan
Sumber :
  • Photo by KawaiiArt1980: https://www.pexels.com/photo/boy-and-girl-sitting-on-bench-toy-1767434/

Filsafat, VIVA Banyuwangi – Stoikisme mengajarkan bahwa cara terbaik untuk menghargai orang-orang terdekat kita, baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga adalah dengan memperlakukan mereka dengan hormat, dukungan, kebaikan, dan kejujuran. Perilaku ini menjadi fondasi penting dalam membangun dan memelihara hubungan yang sehat serta bermakna.

3 Strategi Stoik Hadapi Penyesalan, Stop Meratapi Masa Lalu!

Ada kesalahpahaman umum bahwa menjadi seorang Stoic berarti seseorang harus bersikap dingin dan tidak menunjukkan emosi dalam hubungan. Padahal, anggapan ini sama sekali tidak benar. Stoisisme tidak melarang seseorang untuk merasakan dan mengekspresikan emosi.

Namun, yang ditekankan adalah pentingnya untuk mengendalikan diri dan menjauhi emosi negatif yang dapat merusak hubungan, seperti kecemburuan, kemarahan, dan kecurigaan. Emosi-emosi negatif ini dianggap sebagai racun yang dapat merusak keharmonisan dan kebahagiaan dalam sebuah hubungan.

30+ Kutipan Stoik Terbaik Epictetus tentang Kendali Diri, Makna Hidup, dan Kebebasan

Kutipan-kutipan dari para filsuf Stoa tentang hubungan memberikan dorongan bagi kita untuk melihat orang yang kita cintai apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka.

Kita diajak untuk tidak hanya terpaku pada harapan atau ekspektasi ideal yang mungkin kita miliki tentang mereka. Dengan menerima mereka apa adanya, kita dapat membangun hubungan yang lebih jujur dan harmonis.

20+ Kutipan Stoik Terbaik tentang Kehidupan yang Bemakna

Berikut ini kutipan-kutipan dari para filsuf stoa yang bisa kita ambil pelajarannya:

Kutipan Cinta dan Hubungan dari Marcus Aurelius

  • ·"Terimalah takdirmu dengan lapang dada, dan cintai orang-orang yang hadir dalam hidupmu karena takdir dengan sepenuh hati."
  • ·"Tahanlah amarah dan emosi negatif lainnya. Jadilah orang yang penuh kasih, walaupun tidak terikat oleh nafsu duniawi."

Kutipan Cinta dan Hubungan dari Epictetus

  • "Cinta yang kamu rasakan saat ini adalah sementara, sama seperti buah-buahan yang hanya ada di musimnya. Jangan berharap lebih dari yang seharusnya, karena itu hanya akan membawa kekecewaan."
  • "Ingatlah bahwa segala sesuatu yang kamu sukai, entah itu benda atau orang pada dasarnya sama saja. Jika kamu menyukai cangkir keramik tertentu, ingatlah bahwa pada dasarnya kamu menyukai semua cangkir keramik. Dengan begitu, jika cangkir itu pecah, kamu tidak akan terlalu kecewa. Begitu pula dengan orang-orang yang kamu cintai, ingatlah bahwa mereka adalah manusia yang fana. Dengan begitu, jika mereka meninggal dunia, kamu bisa menerima kenyataan dengan lebih lapang.”

Kutipan Cinta dan Hubungan dari Seneca

  • “Manusia pada dasarnya terikat satu sama lain, sebuah hubungan yang ditanamkan oleh alam itu sendiri. Kita memiliki kapasitas untuk saling mencintai dan bekerja sama, karena pada dasarnya kita berasal dari sumber yang sama. Bayangkan persaudaraan kita sebagai lengkungan batu yang kuat, di mana setiap batu membutuhkan dukungan dari batu lainnya untuk mencegah keruntuhan.”
  • "Akan kutunjukkan ramuan cinta tanpa obat, tanpa ramuan; tanpa mantra penyihir mana pun: jika kamu ingin dicintai, cintailah."
  • “Kemampuan untuk mencintai dengan benar berakar pada pemahaman yang mendalam tentang apa yang baik dan buruk. Seseorang yang tidak dapat membedakan antara keduanya, apalagi memahami nilai-nilai yang netral, akan kesulitan untuk mencintai secara bijaksana. Oleh karena itu, cinta sejati hanya mungkin dimiliki oleh mereka yang memiliki kebijaksanaan.”

Stoisisme juga mendorong kita untuk menghargai keunikan karakter dan pengalaman yang dimiliki oleh setiap orang. Setiap individu adalah pribadi yang unik dengan latar belakang dan perspektif yang berbeda.

Dengan menghargai perbedaan ini, kita dapat belajar banyak hal baru dari orang-orang terdekat kita. Pengalaman dan wawasan mereka dapat menjadi sumber inspirasi dan pelajaran berharga yang dapat kita manfaatkan untuk mengembangkan diri dan memperbaiki kualitas hidup kita sendiri.

Bagi para penganut Stoa, hubungan antar manusia dipandang sebagai salah satu interaksi yang paling penting dan mendasar dalam kehidupan. Mereka percaya bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Oleh karena itu, membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan sesama adalah bagian penting dari menjalani kehidupan yang bermakna dan bahagia.