7 Level Kebiasan Berbahaya yang Dapat Merusak Otak Beserta Solusinya

Ilustrasi seorang wanita tidak mau merorkok
Sumber :
  • Freepik: @freepik

Kesehatan, VIVA Banyuwangi – Otak, pusat kendali segala aktivitas kita, ternyata sangat rentan terhadap kebiasaan-kebiasaan buruk yang seringkali kita abaikan. Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan ini dapat merusak struktur dan fungsi otak, menghambat kemampuan kognitif, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif.

Solusi Ajaib, Sakit Gigi Reda dengan Obat Alami

Mari kita telusuri 7 level kebiasaan berbahaya yang diam-diam menggerogoti kesehatan otak kita, dan temukan solusi ampuh untuk melindungi aset berharga ini.

1. Kurang Tidur

Kurang tidur yang cukup parah dapat menggangu proses pemulihan otak, meningkatkan risiko penurunan kognitif, dan memicu penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

9 Rekomendasi Series Korea Terinspirasi dari Kisah Nyata, Lengkap dengan Sinopsis

· Level bahaya : 9/10

· Solusi: Tidur cukup 7 – 9 jam setiap malam, buatlah jadwal tidur teratur, hindari penggunaan gadget setiap ingin tidur.

2. Konsumsi Gula Berlebihan

Rekomendasi Film Horor Hollywood yang Diadaptasi dari Kisah Nyata, Lengkap dengan Sinopsis

Asupan gula berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, merusak fungsi otak, dan meningkatkan risiko depresi serta penurunan kognitif.

· Level bahaya: 8/10

· Solusi: Batasi konsumsi gula tambahan (maksimal gula yang dikonsumsi tubuh 25 gram/ hari), ganti cemilan manis dengan buah segar, baca label makanan untuk menghindari adanya gula tersembuyi.

3. Stres Kornis

Stres berkepanjangan dapat meningkatkan hormon kortisol, yang merusak sel otak dan mengganggu fungsi hippocampus (bagian otak untuk memori.

· Level bahaya: 9/10

· Solusi: peraktikan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam, luangkan waktu untuk hobi atau aktiivitas yang menyenangkan, cari dukungan sosial atau profesional jika stres berlebih.

4. Kurang Aktifitas Fisik

Kurang aktifitas fisik menguranggi aliran darah ke otak dan menghambat pertumbuhan sel otak baru, meningkatkan risiko penurunan kognitif.

· Level bahaya: 7/10

· Solusi: Kurangi duduk lama lakukan berdiri atau peregangan 1-2 jam sekali, lakukan olahraga ringan seprti berjalan kaki selma 30 menit dalam sehari selama minimal 5 kali seminggu, lakukan aktivitas seperti bersepeda, yoga, dan berenang.

5. Isolasi Sosial

Isolasi sosial dapat mengurangi stimulasi otak, dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan penurunan kognitif.

· Level bahaya: 7/10

· Solusi: pertahankan hubungan sosial dengan keluarga dan teman, ikuti komunitas atau kegiatan sosial yang sesuai minat, gunakan teknologi untuk tetap terhubung dengan orang lain.

6. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Alkohol dapat merusak sel otak dan menggangu komunikasi antar neuron, menyebabkan penurunan volume otak dan gangguan kognitif.

· Level bahaya: 9/10

· Solusi: Cari alternatif minuman non-alkohol seperti infused water atau jus, hindari minuman beralkohol jika memiliki riwayat ketergantungan.

7. Merokok

Merokok dapat mengurangi aliran darah ke otak, merusak sel otak, dan meningkatkan risiko stroke dan dimensia.

· Level bahaya: 10/10

· Solusi: Berhenti merorok secara bertahap, coba terapi pengganti nikotin, cari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas.