Bye-Bye Begadang! Coba Sleep Training Agar Tidur Si Kecil Lebih Teratur Tanpa Tangisan
- https://www.freepik.com/free-photo/baby-with-stu
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Bayi membutuhkan rata-rata 9 hingga 12 jam sehari untuk tidur, selain tidur siang secara teratur.
Masalahnya, bayi biasanya tidak tidur langsung sembilan jam. Mereka sering bangun di antara tidurnya, terlebih lagi saat malam.
Banyak orang tua yang tidurnya menjadi terganggu karena harus menenangkan bayi mereka yang rewel di malam hari.
Metode sleep training bisa menjadi solusi yang tepat bagi para orang tua yang sudah lelah begadang dan ingin bayi mereka tertidur pulas di malam hari.
Apa itu sleep training?
Sleep training merupakan latihan yang bertujuan agar bayi bisa tertidur pulas secara mandiri pada malam hari.
Jika bayi terbangun di tengah tidurnya, mereka bisa tidur kembali dengan sendirinya tanpa bantuan orang tua.
Dengan sleep training, bayi bisa tidur 9 hingga 12 jam pada malam hari dan aktif kembali pada siang hari. Orang tua pun tidak lagi harus begadang untuk menenangkan buah hati mereka yang rewel.
Bayi akan tetap membutuhkan tidur siang sebentar yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk beristirahat.
Kapan sebaiknya bayi mulai sleep training?
Orang tua bisa memulai sleep training ketika bayi berusia 4 hingga 6 bulan. Usia ini dianggap sesuai karena bayi sudah mulai bisa menjalani 6 hingga 8 jam tanpa harus makan.
Usia yang sempurna untuk memulai sleep training bisa berbeda pada tiap bayi. Cara mengetahui kapan bayi siap adalah ketika mereka mulai bisa tidur sendiri pada malam hari, meskipun masih sering terbangun.
Sleep training sebenarnya tidak wajib dilakukan karena bayi tetap akan bisa membangun ritme tidur mereka sendiri meski tanpa campur tangan orang tua.
Namun, agar bayi bisa lebih pulas dalam tidurnya dan orang tua bisa terhindar dari insomnia serta kelelahan akibat begadang, tidak rugi untuk menerapkan sleep training. Mengingat belum ada efek negatif jangka panjang yang ditemukan dari sleep training.
Metode sleep training
Ada banyak metode sleep training yang bisa diterapkan untuk si kecil. Tiap anak pasti akan memberikan reaksi yang berbeda, jadi penting untuk menyesuaikan dengan karakteristik bayi.
1. Cry It Out (CIO)
Metode ini diterapkan dengan membiarkan bayi menangis sampai mereka tertidur dengan sendirinya, tanpa harus ditenangkan oleh orang tua.
Jadi, setelah memastikan bayi kenyang dan nyaman di atas kasur, orang tua akan keluar dari kamar hingga keesokan paginya.
CIO, mungkin terdengar seperti pelatihan yang keras. Namun, dibanding ketidaknyamanan yang dirasakan bayi, lebih banyak orang tua yang tidak tega melakukan metode ini. Orang tua akan merasa sangat bersalah karena membiarkan buah hati mereka menangis seolah menelantarkannya.
Padahal, dengan konsistensi, metode ini bisa menunjukkan hasil hanya dalam waktu 3 hingga 4 hari.
2. Metode Forber
Metode ini mirip dengan CIO, hanya saja pada malam-malam pertama, orang tua bisa masuk ke kamar dan menenangkan anak yang menangis.
Pada malam-malam selanjutnya, orang tua mulai membiarkan anak menangis lebih lama sebelum mengecek dan menenangkannya. Lama-lama, anak akan terbiasa untuk bisa berhenti sendiri dari tangisannya dan orang tua tidak perlu lagi menenangkan.
Metode ini bisa lebih nyaman dilakukan oleh orang tua karena mereka tidak sepenuhnya merasa menelantarkan bayi mereka.
3. Metode angkat dan letakkan
Metode ini membutuhkan keterlibatan penuh dari orang tua. Pada jam tidur, letakkan bayi di atas kasurnya. Jika bayi merasa tidak nyaman dan menangis, angkat dan tenangkan mereka, lalu letakkan kembali di atas kasur.
Cara ini dilakukan terus hingga bayi tertidur pulas. Setiap bayi menangis, tunggu beberapa menit lebih lama sebelum menenangkannya kembali.
4. Metode kursi
Metode ini dilakukan dengan mendampingi bayi di samping mereka hingga tertidur. Setelah bayi diletakkan di tempat tidurnya, orang tua hanya perlu duduk di samping mereka.
Namun, jika bayi tiba-tiba menangis, orang tua tidak akan menenangkan mereka. Orang tua hanya perlu berada di sana hingga bayi berhenti sendiri dari tangisnya dan tertidur.
Pada malam selanjutnya, orang tua akan duduk di tempat yang lebih jauh dari hari sebelumnya. Hal itu terus dilakukan hingga orang tua tidak perlu lagi berada di kamar bayi ketika mereka tidur.
Perlu diingat bahwa tidak akan ada metode yang sempurna bagi seluruh bayi. Orang tua lah yang paling mengetahui karakter dan keseharian buah hati mereka. Jadi metode-metode di atas bisa disesuaikan kembali dengan kondisi bayi masing-masing.