Mengapa Obrolan Tatap Muka Terasa 'Membosankan' Bagi Gen Z?
- www.imdb.com
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Pernahkah Anda berbincang dengan seseorang dari Generasi Z (Gen Z) dan merasa perhatian mereka terbelah antara Anda dan layar ponsel yang menyala? Jika ya, Anda tidak sendirian. Sebuah studi terbaru menyingkap fenomena menarik sekaligus mengkhawatirkan: mayoritas anak muda masa kini ternyata bergulat untuk mempertahankan fokus saat berinteraksi langsung di dunia nyata.
Riset yang digagas oleh AXA UK dalam laporan tahunan Mind Health Report mereka, melibatkan 2.000 responden berusia 18 hingga 28 tahun. Hasilnya cukup mengejutkan. Tiga perempat dari mereka mengaku sulit berkonsentrasi penuh selama percakapan tatap muka. Bahkan, tak sedikit yang secara refleks meraih ponsel mereka hanya dalam dua menit pertama obrolan.
Tarikan Kuat Dunia Digital: Godaan Notifikasi dan Media Sosial
Apa yang sebenarnya terjadi? Studi ini menunjuk pada ketergantungan tinggi terhadap teknologi, khususnya ponsel pintar. Sebanyak 39 persen responden mengakui adanya dorongan kuat yang sulit ditahan untuk memeriksa ponsel saat sedang berbicara dengan orang lain. Biang keladinya? Notifikasi pesan dan linimasa media sosial yang seolah tak ada habisnya dinilai sangat sulit untuk diabaikan.
Psikolog Dr. Linda Papadopoulos, yang mengomentari temuan ini, melihat sebuah paradoks modern. Kita menyaksikan generasi yang paling terhubung secara digital, namun ironisnya juga bisa merasa lebih kesepian dan cemas, ujarnya.
Menurut Dr. Papadopoulos, bombardir notifikasi, kebiasaan scrolling tanpa henti, dan tekanan untuk selalu aktif secara online membuat sistem saraf generasi muda ini terus-menerus terstimulasi secara berlebihan. Akibatnya, jelasnya, rentang perhatian mereka memendek.
Ketika Dunia Nyata Terasa 'Membosankan'
