Warna Bisa Bikin Kamu Lapar, Tenang, atau Belanja Lebih Banyak, Ini Alasannya!
- Pexels: @Carlie Wright
Fakta Ilmiah, VIVA Banyuwangi – Pernahkah kamu merasa tiba-tiba lapar saat melihat logo restoran cepat saji? Atau merasa tenang saat berada di ruangan dengan dinding berwarna biru muda? Itu bukan kebetulan. Warna memiliki kekuatan psikologis yang besar terhadap otak manusia bahkan bisa memengaruhi keputusan, suasana hati, hingga cara kita berbelanja dilansir dari Verywell Mind. Dalam dunia marketing, desain interior, hingga psikologi perilaku, warna digunakan sebagai alat untuk membentuk persepsi dan mendorong tindakan tertentu. Jadi, bukan hanya soal selera atau keindahan, warna adalah strategi.
Mengapa Warna Mempengaruhi Emosi dan Perilaku?
Penelitian menunjukkan bahwa warna memicu respons emosional di otak kita, sering kali secara bawah sadar. Sebuah artikel dari Verywell Mind menyebutkan bahwa warna dapat memengaruhi suasana hati dan bahkan memicu reaksi fisiologis, seperti meningkatnya detak jantung atau rasa lapar.
Merah: Meningkatkan Nafsu Makan dan Rasa Urgensi
Merah memicu energi, gairah, dan rasa mendesak. Tak heran banyak restoran seperti McDonald's atau KFC menggunakan merah dalam logo dan desain mereka. Warna ini merangsang nafsu makan dan membuat kita merasa lapar lebih cepat.
Biru: Menenangkan dan Membangun Kepercayaan
Biru adalah warna yang menenangkan dan sering diasosiasikan dengan kepercayaan dan stabilitas. Oleh karena itu, banyak perusahaan keuangan dan teknologi seperti PayPal, Facebook, dan Samsung mengandalkan warna biru dalam brand mereka.