Tips Menumbuhkan 'Self Compassion’ untuk Bangkit dari Kekecawaan
- Freepik: @freepik
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Perjalanan hidup seringkali diwarnai dengan momen-momen ketika kita dihadapkan pada kekecewaan terhadap diri sendiri. Kegagalan dalam mencapai target, keputusan yang ternyata keliru, atau bahkan sekadar perasaan bahwa diri belum 'cukup baik', dapat memicu siklus kritik internal yang keras dan menyakitkan. Ironisnya, menyalahkan diri secara berlebihan justru tidak membawa pada perbaikan, melainkan dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan kemampuan untuk melangkah maju.
Dalam konteks inilah konsep Self Compassion atau belas kasih pada diri sendiri menjadi relevan dan fundamental. Ini bukanlah tentang mencari pembenaran atas kesalahan atau memanjakan diri dalam kegagalan. Sebaliknya, Self Compassion adalah sebuah pendekatan untuk memperlakukan diri dengan kelembutan, pemahaman, dan penerimaan saat menghadapi kesulitan, rasa sakit, atau kekurangan, sama seperti cara kita akan memperlakukan sahabat terdekat yang sedang menderita. Ini adalah tentang memberi diri sendiri ruang untuk bernapas di tengah badai emosi.
Bagaimana cara mempraktikkan Self Compassion dan secara bertahap belajar memaafkan diri sendiri? Berikut adalah beberapa kiat praktis yang berakar pada prinsip-prinsip psikologis:
1. Akui Penderitaan dengan Kelembutan
Langkah awal dalam Self Compassion adalah keberanian untuk mengakui dan merasakan emosi yang muncul saat menghadapi kesulitan, tanpa perlu menghakimi diri sendiri atas perasaan tersebut. Sebagaimana Dr. Kristin Neff, salah satu pionir penelitian self-compassion, menyatakan, praktik ini melibatkan kesediaan untuk tersentuh dan terbuka terhadap penderitaan diri sendiri. Mengizinkan diri merasakan rasa kecewa atau bersalah tanpa penyangkalan adalah fondasi untuk proses penyembuhan.
2. Latih Kebaikan pada Diri Sendiri (Self-Kindness)
Sadari cara Anda berbicara pada diri sendiri saat melakukan kesalahan. Apakah itu berupa kalimat-kalimat tajam yang merendahkan? Cobalah untuk mengganti narasi internal tersebut dengan suara yang lebih lembut dan penuh pengertian, layaknya saat menghibur seseorang yang Anda sayangi. Self-kindness, sebagai komponen inti self-compassion, terbukti secara empiris dapat membantu mengurangi tingkat stres dan secara paradoks, justru meningkatkan motivasi untuk melakukan perubahan positif (Neff & Germer, 2009).