Mengapa Anda Lebih Sering Jadi Sasaran Gigitan Nyamuk? Ini Jawabannya!
- Freepik: @jcomp
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Pernah merasa menjadi "magnet" bagi nyamuk? Beberapa orang memang cenderung lebih sering digigit serangga kecil ini dibandingkan yang lain. Sensasi gatal dan gangguan yang ditimbulkan gigitan nyamuk tentu sangat tidak nyaman, bahkan berisiko menularkan penyakit. Tapi, apa sebenarnya yang membuat nyamuk begitu tertarik pada individu tertentu? Ternyata, ada beberapa faktor menarik di balik fenomena ini. Mari kita selami lebih dalam lima alasan utama mengapa Anda mungkin menjadi target favorit nyamuk.
Faktor Biologis yang Menarik Nyamuk
Nyamuk memiliki kemampuan unik untuk mendeteksi keberadaan mangsanya melalui berbagai sinyal biologis dari tubuh manusia.
1. Golongan Darah O Lebih Rentan
Siapa sangka, golongan darah ternyata memainkan peran dalam daya tarik nyamuk. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medical Entomology pada tahun 2014 mengungkapkan fakta mengejutkan: individu dengan golongan darah O memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk digigit nyamuk dibandingkan golongan darah A. Golongan darah B menempati urutan berikutnya. Ini menunjukkan bahwa komposisi kimiawi tertentu dalam darah mungkin menjadi daya pikat tak terlihat bagi nyamuk.
2. Emisi Karbon Dioksida yang Tinggi
Nyamuk adalah pemburu ulung yang dapat melacak mangsanya dari jarak jauh dengan mendeteksi karbon dioksida (CO2) yang kita hembuskan saat bernapas. Semakin banyak CO2 yang dikeluarkan, semakin mudah nyamuk menemukan Anda. Ini menjelaskan mengapa setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat, di mana produksi CO2 meningkat drastis, Anda cenderung lebih sering digigit nyamuk. Penelitian yang dipublikasikan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI) mengkonfirmasi bahwa nyamuk sangat sensitif terhadap jejak CO2 di udara.