Belajar dari Morea, Penjaga Mata Air dari Maluku yang Mengingatkan Kita untuk Peduli Lingkungan
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Pernah dengar tentang Morea? Dalam kepercayaan masyarakat Maluku Tengah, khususnya di sekitar Danau Rana dan Mata Air Waiselaka di Pulau Seram, Morea dikenal sebagai penjaga mata air.
Ia bukan sosok biasa, melainkan makhluk spiritual yang dipercaya menjaga sumber air agar tetap bersih dan memberi kehidupan. Meski berasal dari tradisi lisan setempat, kisah Morea justru relevan banget di zaman sekarang apalagi ketika kita makin sering melihat sungai tercemar, krisis air bersih, dan lingkungan yang makin rusak.
Morea Bukan Sekadar Cerita Rakyat
Mata Air Waiselaka terletak di Desa Wai, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah jadi sumber kehidupan bagi warga sekitar. Mata air dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari mandi, mencuci, hingga minum. Tapi, masyarakat setempat memperlakukan mata air ini dengan penuh hormat, karena mereka percaya ada penjaga spiritual bernama Morea yang tinggal di sana.
Morea merupakan sidat raksasa yang hidup di mata air Waiselaka. Sidat ini tentunya sudah jinak karena terbiasa berdampingan hidup dengan masyarakat setempat. Tentunya, warga setempat melarang keras siapapun untuk berburu sidat ini karena dianggap keramat oleh masyarakat setempat.