Fenomena Gen Z Resign Terus, Apakah Malas atau Realistis?

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Fenomena Gen Z resign makin sering terdengar. Banyak yang baru bekerja satu atau dua bulan, tapi sudah melayangkan surat pengunduran diri ke HRD. Di media sosial, tren ini bahkan jadi bahan diskusi hangat.

Cek Produk Rekomendasi Kami

Bioteknologi - DNA RNA GEN PCR Genom Bioetika - Fredy Z Saudale - LN

Mulai dari

Rp.34.125

Shopee

Apakah ini berarti Gen Z lemah dan mudah menyerah? Atau justru mereka lebih realistis dalam memaknai kerja, kesehatan mental, dan tujuan hidup? Yuk, kita bedah fenomena Gen Z resign terus ini.

Cek Produk Rekomendasi Kami

Atasan remaja gen z Bisa COD Square Neck Short Sleeve Shirt Blouse Wanita

Mulai dari

Rp.21.000

Shopee

Bukan Sekadar Malas, Ada Prioritas Baru

Anggapan bahwa Gen Z resign karena malas sebenarnya terlalu menyederhanakan persoalan. Banyak studi justru menunjukkan bahwa generasi ini memiliki prioritas yang berbeda dibanding generasi sebelumnya. Mereka tidak hanya mengejar gaji besar, tapi juga mengutamakan kesehatan mental, work-life balance, dan lingkungan kerja yang suportif.

Halaman Selanjutnya

Melansir Deloitte Global 2024 Gen Z and Millennial Survey menyebutkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja adalah prioritas utama bagi kaum muda. Artinya, Gen Z lebih memilih pekerjaan yang mendukung kualitas hidup daripada sekadar mengejar jenjang karier tanpa arah yang jelas.