Apa Bedanya CV ATS dan CV Creative? Ini Penjelasannya yang Gak Bertele-tele
- https://pixabay.com/id/photos/cv-resume-pekerjaan-bisnis-3726428/
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Masih bingung perbedaan CV ATS dan CV kreatif? Ini penjelasan praktis kapan pakai masing-masing agar CV mu terbaca sistem dan tetap menarik bagi HR.
Banyak pencari kerja yakin isi CV mereka sudah lengkap, pendidikan ada, pengalaman kerja jelas, skill ditulis rapi. Tapi kok masih nggak dapat panggilan? Bisa jadi masalahnya bukan di isinya, tapi di cara menyusun dan menyampaikannya.
Dalam proses rekrutmen profesional, CV punya dua sisi penting, struktur isi dan format penyampaian. Keduanya sama-sama menentukan apakah CV mu akan sampai ke tangan HR, atau justru nyangkut di sistem penyaring otomatis. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh jenis-jenis CV berdasarkan strukturnya, lalu menjelaskan apa bedanya CV ATS dengan CV kreatif, tanpa basa-basi dan bisa langsung kamu terapkan.
Jenis-Jenis CV Berdasarkan Struktur Isi
Dalam dunia kerja, struktur CV bukanlah soal urutan isi, tapi juga mencerminkan strategi komunikasi. Jenis struktur yang paling umum dan tradisional adalah CV kronologis, pengalaman kerja ditulis dari yang terbaru hingga ke yang paling lama. Format ini digunakan luas karena memudahkan HR melihat progres karier seseorang. Cocok bagi mereka yang punya riwayat kerja stabil dan linear, seperti akuntan, manajer, atau posisi administrasi.
Namun, tidak semua orang punya riwayat kerja yang mulus atau linear. Disinilah kemudian muncul jenis kedua, CV fungsional yang lebih fokus pada keterampilan dibanding waktu kerja. Pelamar menonjolkan keahlian yang dimiliki, lalu memberi contoh pengalaman kerja atau proyek terkait. Jenis CV ini cocok untuk fresh graduate, orang yang pernah vakum bekerja, atau mereka yang sedang pindah jalur karier. Meskipun begitu, banyak sistem rekrutmen otomatis (ATS) yang kesulitan membaca struktur ini karena tidak sesuai standar umum.
Jenis ketiga adalah CV kombinasi, atau sering disebut CV hybrid. Format ini menggabungkan kekuatan dua jenis sebelumnya, pelamar bisa menonjolkan skill utama terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan pengalaman kerja dalam urutan waktu. Struktur ini fleksibel, cocok untuk pelamar yang punya pengalaman kerja sekaligus ingin menyorot kompetensi spesifik. Tidak heran jika format kombinasi makin populer karena memberi ruang bagi pelamar untuk tampil lebih strategis.