Sego Gegok Trenggalek, Warisan Petani yang Tetap Eksis
- https://visit.trenggalekkab.go.id/kuliner/kdetail/1
Kuliner, VIVA Banyuwangi – Trenggalek, kota pesisir selatan Jawa Timur bukan hanya terkenal dengan berbagai wisata alamnya. Dibalik pesona alamnya yang beragam, Trenggalek juga menyimpan warisan kuliner yang dilestarikan sampai saat ini. Bukan hanya nasi tiwul, ternyata terdapat jejak sejarah yang tersaji dalam sebungkus Sego Gegok (Nasi Gegok), bertahan dalam arus zaman yang modern. Makanan sederhana, terbungkus daun pisang ini merupakan ikon kuliner tradisional Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Sego Gegok sendiri adalah nasi yang berisi toping aneka sambel, yang paling khas adalah sambel teri dengan sensasi pedas. Bukan hanya menjadi pengganjal perut Sego Gegok adalah bagian dari warisan budaya lokal yang lahir dari kehidupan sederhana para petani di masa lampau.
Bekal petani yang jadi ikon kuliner
Dalam Bahasa lokal Sego Gegok berasal dari kata “ge-gok” yang merujuk pada makanan yang dibungkus daun pisang lalu dikukus. Penyajiannya yang khas mencerminkan sebuah tradisi yang diturunkan antar generasi oleh masyarakat Trenggalek. Awal mulanya sego gegok adalah makanan yang dimasak untuk bekal para petani yang harus berangkat pagi dan membutuhkan makanan yang tahan lebih lama. Cara pengolahan yang dibungkus daun pisang, lalu dikukus tidak membuat mudah basi.
Satu bungkus nasi gegok berisi nasi pulen yang padat, sambal yang tingkat kepedasannya menggigit,dibungkus daun pisang lalu dikukus. Bahan sambelnya biasa menggunakan cabai merah, bawang merah, dan sedikit terasi, lalu dicampurkan dengan aneka toping. Aroma daun pisang yang terkena suhu panas menyatu dengan aroma sambel, membangkitkan selera dan ingin segera menyantapnya. Sensasi rasanya gurih pedas manis dengaan toping ikan teri atau suwiran tuna membuat ketagihan yang menyantapnya.