Kesepian Berisiko Menyebabkan Kematian
- https://health.grid.id/read/352991810/kesepian-bisa-membunuh-periksa-diri-anda-apakah-mengalami-gejala-gejala-ini?page=all
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Di tengah gemerlapnya teknologi dan gaya hidup modern yang serba cepat, ada sebuah ironi pahit: kesepian justru menjadi epidemi mematikan yang tak terlihat. Pernah nggak sih kita terpikir, di era ini di mana konektivitas digital begitu masif dan hiburan berlimpah, tapi masih banyak individu justru merasa terasing dan sendirian?
Fenomena ini bukan sekadar perasaan tak nyaman, melainkan ancaman serius yang secara diam-diam meningkatkan risiko kematian seseorang. Ditambah, enggan bersosialisasi dengan teman bahkan keluarga membuat dampak dari isolasi sosial ini jauh lebih mematikan daripada yang kita bayangkan.
Mengapa Kesepian Dapat Membunuh Kita
Apakah kamu menyangka kesepian ini bisa berisiko kepada kematian? Tanpa kita sadari, kematian ini setara dengan menghisap 15 rokok sehari, dan sama mematikannya dengan mengonsumsi enam minuman beralkohol sehari. Fenomena isolasi sosial ini ancaman, bahkan sudah menjangkiti berbagai belahan dunia, salah satunya adalah Amerika Serikat.
Dalam artikel Psychological and Cognitive Sciences, kasus kesepian di AS diderita oleh kalangan orang dewasa atau lansia yang berusia 50-80 tahun, dan kasus terus meningkat dari pandemi hingga 2023. Namun mengejutkannya, pada tahun 2024 kesepian melanda Generasi Z yang memiliki tingkat kesepian tertinggi di Amerika Serikat saat survei yang dibuat ke 7500 orang berusia 18 tahun ke atas oleh Evernorth Research Institute. Dalam survei tersebut 67% para Gen Z mengatakan kesepian, dan baby boomer di tingkat terendah yaitu 44%.