Sate Klathak Jejeran, Destinasi Wisata Kuliner Sarat Sejarah di Yogyakarta
- https://unsplash.com/photos/person-holding-brown-stick-with-fire-qNoSNJwcfEg
Kuliner, VIVA Banyuwangi – Yogyakarta memiliki beragam destinasi wisata, mulai wisata alam, pendidikan, sejarah purbakala hingga kuliner. Perkembangan wisata di kota ini begitu pesat. Hutan-hutan disulap jadi wahana wisata tanpa merusak, tebing-tebing dilukis sedemikian rupa hingga jadi karya seni hingga munculnya wisata kuliner dengan berbagai model dan sajian khas.
Wisata kuliner di Yogyakarta tidak hanya soal gudeg, bakpia, kopi klothok atau mangut lele yang legendaris. Di wilayah Bantul, ada sentra kuliner sate yang terkenal seantero negeri. Sepanjang jalan, berdiri warung-warung dan resto yang menjajakan olahan daging kambing. Ya, wilayah itu adalah Jejeran, Bantul.
Jejeran, sebuah dusun di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul. Lokasi ini sangat strategis karena berada di utama menuju ke makam raja-raja Surakarta dan Yogyakarta di Imogiri. Jejeran juga dekat dengan eks Kedaton Pleret, pusat Kesultanan Yogyakarta sebelum pindah ke lokasi saat ini. Juga dekat dengan gelanggang olahraga dan Stadion Sultan Agung, Bantul.
Sebagai bekas salah satu kota tua, kini Jejeran dikenal sebagai ‘kampung sate’. Penyebabnya, di sepanjang jalan Imogiri Timur puluhan warung sate berjejer rapi menawarkan aroma khas yang menggoda selera. Jejeran dan Pleret dulunya dikenal sebagai kawasan yang memasok makanan hasil pertanian dan peternakan di era Kesultanan Yogyakarta.
Salah satu daya tarik utama dari sate Jejeran adalah variasi daging dan bumbu yang digunakan. Mulai dari sate ayam, sate kambing, hingga sate klathak yang dimasak dengan tusuk jeruji besi, semuanya disajikan dengan ciri khas masing-masing. Tak hanya soal rasa, atmosfer tradisional dan keramahan penjual turut menambah kesan hangat bagi setiap pengunjung yang datang.