ChatGPT Bisa Menyebabkan Brain Rot? Hindari Penggunaan Berlebih!

Bahaya! ChatGPT Bisa Menyebabkan Brain Rot
Sumber :
  • https://uir.ac.id/merebaknya-penggunaa-chat-gpt-pahami-apa-itu-chat-gpt.html

Gaya hidup, VIVA Banyuwangi – Teknologi semakin canggih kerja semakin cepat selesai. Kira-kira begitu yang diinginkan dari sistem kerja modern kita sekarang. Apakah baik? Belum tentu! Cepat selesai tidak selalu dengan proses yang matang dan hasil berkualitas, bisa jadi hanya mengandalkan efisien alias instan hanya demi  “kejar tayang” kerjaan.

Aku Kok Gini-Gini Aja? Psikolog Bahas Insecurity Akibat Dunia Maya

Cek Produk Rekomendasi Kami
1000+ Perintah Copy, Paste & Scaleup Di ChatGPT untuk Marketing & Bisnis Prompts Bahasa Indonesia

1000+ Perintah Copy, Paste & Scaleup Di ChatGPT untuk Marketing & Bisnis Prompts Bahasa Indonesia

Mulai dari

Rp.2.500

Fenomena itu lah yang terjadi saat ini dengan penggunaan ChatGPT atau AI. Karena tools ini (ChatGPT) bisa membuat pekerjaan menjadi lebih singkat bahkan tanpa harus melalui proses kreatif yang panjang. Zaman yang serba cepat dan kompetitif ini menjadikan manusia membutuhkan bantuan robot untuk mendukung pekerjaannya supaya instan atau cepat beres. Tapi ingat, dampaknya cukup besar, lho!

Suka Bandingin Diri Sama Orang Lain? Waspadai Efek Psikologis dari Insecurity

Cek Produk Rekomendasi Kami
Ecourse DALL-E Merubah Teks Jadi Gambar Dengan AI - Saudara ChatGPT Tutorial Panduan Jago AI, ChatBot, Indonesia

Ecourse DALL-E Merubah Teks Jadi Gambar Dengan AI - Saudara ChatGPT Tutorial Panduan Jago AI, ChatBot, Indonesia

Mulai dari

Rp.5.000

Yap, penggunaan robot berlebih akan menurunkan kualitas kerja otak kita. Stress yang biasa merangsang otak untuk berpikir dan membuat keputusan tidak terjadi lagi yang mengakibatkan otak jadi malas berpikir bahkan bodoh. Ini bisa menyebabkan brain rot.

Apa Benar ChatGPT Menyebabkan Brain Rot?

3 Resep Masakan Pedas yang Enak Bikin Ketagihan

Brain rot itu pembusukan otak? Ya, benar! Dalam International Journal of Research Publication and Reviews (2024), peneliti mengatakan seseorang yang melakukan interaksi atau mengonsumsi digital berlebihan dan berefek menjadi ketergantungan dapat menurunkan kognisi otaknya, dan ini disebut brain rot. Istilah ini memang tidak ilmiah tapi istilah ini selain menggambarkan kelelahan kognitif, seseorang juga akan mengalami ketegangan mental akibat dari sangatnya bergantung pada teknologi atau digital.

Halaman Selanjutnya
img_title