Lebih dari Sekadar Angka, Mengurai Mitos 10.000 Langkah Harian untuk Kesehatan Optimal

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Angka 10.000 langkah per hari telah lama menjadi patokan populer dalam dunia kebugaran. Namun, benarkah mencapai target ini sudah cukup untuk menjamin kesehatan prima? Sebuah analisis mendalam mengungkapkan bahwa meskipun berjalan 10.000 langkah adalah indikator baik untuk aktivitas fisik, ini hanyalah bagian dari puzzle kesehatan yang lebih besar.

Menurut Ade Rai dalam kanal YouTube nya Tips Hidup Sehat rata-rata langkah harian masyarakat Indonesia yang dilaporkan masih di bawah 5.000 langkah menunjukkan bahwa target 10.000 langkah berfungsi sebagai pengingat penting untuk lebih banyak bergerak. Ini adalah langkah awal yang baik untuk mendorong individu menjadi lebih aktif. Namun, para ahli menekankan bahwa aktivitas ini perlu dikombinasikan dengan jenis olahraga lain dan pengaturan pola makan yang tepat untuk mencapai manfaat kesehatan menyeluruh.

Berjalan vs. Berlari: Mana yang Lebih Baik?

Perdebatan antara berjalan dan berlari seringkali muncul dalam konteks olahraga kardio. Jawabannya tidak tunggal, melainkan sangat personal. Program olahraga harus disesuaikan dengan kondisi individu. Bagi seseorang dengan berat badan berlebih, berjalan bisa menjadi pilihan yang lebih aman dan efektif sebagai permulaan, menghindari tekanan berlebihan pada sendi. Sebaliknya, individu dengan berat badan ideal mungkin perlu meningkatkan intensitas latihan, misalnya dengan berlari, untuk mencapai zona pembakaran lemak yang optimal.

Untuk mengukur efektivitas latihan kardio, penting untuk memahami zona detak jantung. Detak jantung maksimum dapat dihitung dengan rumus 220 dikurangi usia Anda.

- Zona Pembakaran Gula: Berada di bawah 60% detak jantung maksimum. Pada intensitas ini, tubuh sebagian besar menggunakan gula sebagai sumber energi.

- Zona Pembakaran Lemak: Berada di antara 60-80% detak jantung maksimum. Di zona ini, setelah cadangan gula terbakar, tubuh mulai efisien menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Halaman Selanjutnya

- Intensitas Tinggi (di atas 80% detak jantung maksimum): Pada intensitas ini, tubuh akan memanfaatkan sumber energi lain. Namun, perlu diwaspadai "gluconeogenesis," yaitu kondisi di mana tubuh memecah protein dari otot untuk energi jika latihan terlalu panjang atau intens.