The Black Swan, Renungkan dengan Matang, Pertimbangkan Segala Ketidakpastian
- https://www.youtube.com/@DarwinCollegeLectureSeries
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Sebuah buku memperkenalkan kita agar lebih bijak dalam memahami realitas dan ketidakpastian. Buku itu berjudul The Black Swan gubahan Nassim Nicholas Thaleb. Buku memiliki lima ratus lebih halaman yang sarat dengan data padat.
Apa yang dimaksud dengan Black Swan (baca; Angsa Hitam)? Sebelum mengarah ke dalam gagasan, baiknya kita mengenal siapa gerangan penulis The Black Swan itu. Nassim Nicholas Taleb (Taleb) merupakan seorang pakar bisnis. Ia dilahirkan dari keluarga Yunani-Ortodoks. Ia mendapatkan gelar magisternya dari Universitas Wharton School dan gelar P.h.D di Univeristas Paris.
Melalui pelbagai rentetan gelarnya itu, Nassim punya aktivitas sebagai pialang. Kepiawaiannya itu dibuktikan dalam karyanya mengenai menejemen resiko, dengan teorinya berupa teori probabilitas.
Arena pialang yang sarat dengan ketidakpastian, membikin Taleb guna mengetahui intrik-intriknya. Pada 2022, ia menjadi Professor dalam bidang Ilmu Ketidakpastian di Universitas Masachussets di Armherts.
Black Swan dan Ketidakpastian
Buku Black Swan telah di terjemahkan beberapa kali di Indonesia. Pada tahun 2009, Gramedia Pustaka berkesempatan melansir buku itu. Apa menariknya buku ini? Black Swan menjelentrehkan bagaimana sikap mansuia dalam mengamati ketidakpastian. Segala hal yang tidak dapat dipredikisi ialah hal yang penting. Mengapa demikian?
Taleb mencontohkan mengenai angsa. Sebelum Benua Australia nampak batang hidungnya, orang Dunia Lama mempercayai bahwa angsa itu ‘hanya berwarna putih’. Syahdan kepercayaan itu alhasil runtuh saat mengetahui bahwa angsa itu tak hanya berwarna putih, ada pula berkelir hitam.