Belanja Bulanan, Beli Banyak Sekali atau Sedikit Berkala?

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Belanja bulanan sering bikin dilema: mending belanja banyak sekaligus atau sedikit tapi sering? Keduanya punya plus-minus. Kalau belanja banyak, takut boros dan banyak yang busuk. Kalau sedikit-sedikit, capek bolak-balik toko.

Berdasarkan penelitian oleh Thaler (1985) dengan judul Mental Accounting and Consumer Choice bahwa, “Orang lebih mudah mengontrol pengeluaran saat membatasi frekuensi transaksi belanja karena setiap transaksi memberi rasa ‘rugi’ tersendiri.” Jadi, terlalu sering belanja bikin kita lebih sering tergoda beli yang tidak perlu.

1. Beli Banyak Sekali, Untung di Harga

Beli banyak sekaligus sering dapat diskon grosir. Capon (1996) dalam An Individual Level Analysis of the Mutual Fund Investment Decision mengatakan, “Pembelian dalam jumlah besar memanfaatkan skala ekonomi yang menurunkan harga per unit.” Tapi hati-hati, barang cepat basi seperti sayur dan daging bisa terbuang kalau tak segera dipakai.

2. Sedikit Berkala, Lebih Segar

Belanja sedikit tapi rutin bikin barang selalu segar, terutama bahan makanan. Lusardi (2012) dalam jurnal Financial Literacy and Financial Decision Making menyatakan, “Pengeluaran yang lebih terkontrol dan frekuensi belanja yang rendah membantu menjaga cash flow rumah tangga tetap stabil.”

3. Kombinasikan Dua Metode

Halaman Selanjutnya

Solusi paling realistis: kombinasi. Beli kebutuhan pokok (beras, minyak, sabun) banyak sekaligus. Beli sayur, buah, atau lauk segar secara berkala. Sirri (1993) dalam Common Factors in the Returns of Stocks and Bonds menjelaskan, “Strategi keuangan yang fleksibel sesuai kebutuhan individu lebih efektif dibanding pola yang kaku.”