Jebakan Maut: M. Night Shyamalan Kembali Bermain Trik
- Dok. Warner Bros/ VIVA Banyuwangi
Hiburan, VIVA Banyuwangi –Sudah tiga dekade M. Night Shyamalan menghiasi industri perfilman. Meskipun seringkali menjadi sasaran kritik, tak bisa dipungkiri bahwa sutradara asal India ini memiliki penggemar setia.
Film-filmnya, meski kerap diwarnai kontroversi, selalu berhasil menarik perhatian publik.
"Trap" adalah film terbaru Shyamalan yang mencoba menyeimbangkan antara ketegangan dan komedi ringan.
Kisahnya Sederhana:
Cooper, seorang ayah yang diperankan dengan apik oleh Josh Hartnett, berjanji mengajak putrinya, Riley, menonton konser Lady Raven, seorang penyanyi pop terkenal yang ternyata adalah anak Shyamalan sendiri.
Namun, kesenangan keluarga ini berubah menjadi mimpi buruk ketika terungkap bahwa seorang pembunuh berantai yang dikenal sebagai The Butcher ternyata juga menjadi penonton konser.
Situasi semakin menegangkan ketika pihak berwenang mengerahkan seluruh kekuatan untuk menangkap sang pembunuh di tengah ribuan penonton.
Shyamalan, seperti biasanya, bermain-main dengan tempo film.
Ada kalanya penonton dibuat tegang, namun di saat yang sama, ada juga adegan-adegan konyol yang mampu mengundang tawa.
Misalnya saja ketika Cooper, yang jelas bukan anak muda lagi, berusaha memahami bahasa gaul remaja yang diucapkan putrinya.
Atau ketika Jonathan Langdon, dengan penuh semangat, memberikan informasi tentang The Butcher kepada Cooper.
Walaupun plotnya cukup mudah ditebak, Shyamalan berhasil menciptakan beberapa kejutan.
Namun, beberapa plot hole dan adegan yang terasa dipaksakan mengurangi kekuatan film ini.
Salah satu kejutan terbesar adalah penampilan Hayley Mills.
Aktris legendaris ini muncul dengan peran yang cukup mengejutkan:
seorang profiler kriminal yang tangguh.
Bayangkan saja, Hayley Mills yang dulu dikenal sebagai gadis manis dalam film-film remaja, kini berubah menjadi sosok dingin dan profesional.
Ini adalah momen paling menarik dalam film ini.
Secara keseluruhan, "Trap" adalah film yang menghibur, meskipun tidak bisa dibilang sebagai karya terbaik Shyamalan.
Film ini cocok untuk mengisi waktu luang dan memberikan sedikit ketegangan.
Namun, bagi penggemar berat Shyamalan yang mengharapkan sebuah twist mind-blowing, mungkin akan merasa sedikit kecewa.
"Saya tahu persis apa yang akan dilakukan penonton," ujar Shyamalan dalam sebuah wawancara.
"Namun, saya tetap ingin memberikan pengalaman menonton yang berbeda."
Shyamalan memang berhasil menciptakan sebuah film yang berbeda. Namun, apakah berbeda berarti lebih baik?
Itu tergantung pada selera masing-masing penonton.