Ground Master 400: Mata Elang TNI AU yang Tak Pernah Tidur

Radar Ground Master 400 TNI AU
Sumber :
  • tni au

Militer, VIVA Banyuwangi –Di era modern ini, kekuatan suatu negara tidak hanya diukur dari kekuatan darat dan lautnya, tetapi juga dari kemampuannya menjaga kedaulatan wilayah udaranya.

Bravo 90: Siluman Hitam Penjaga Langit, Pasukan Khusus TNI AU yang Misterius dan Mematikan

Ancaman dari udara bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari pesawat tempur musuh, rudal, hingga drone yang semakin canggih.

Untuk menghadapi tantangan ini, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) terus memodernisasi alat utama sistem persenjataannya (alutsista), salah satunya dengan mengakuisisi radar Ground Master 400.

Ground Master 400: Sekilas Pandang

KOPASGAT: Baret Jingga Penjaga Langit, Pasukan Elit TNI AU yang Tangguh dan Mematikan

Dikembangkan oleh Thales, perusahaan teknologi pertahanan terkemuka asal Prancis, Ground Master 400 adalah radar pertahanan udara 3D yang memiliki kemampuan luar biasa dalam mendeteksi dan melacak berbagai jenis ancaman udara.

Radar ini beroperasi pada frekuensi S-band, yang memberikannya kemampuan deteksi superior terhadap target-target kecil dan sulit dideteksi, seperti rudal jelajah dan drone siluman.

Fitur dan Spesifikasi Unggulan

Elang-Elang Pemburu dari Angkasa: Pasukan Khusus TNI AU, Penjaga Langit Nusantara

Ground Master 400 dilengkapi dengan sejumlah fitur dan spesifikasi unggulan yang menjadikannya salah satu radar pertahanan udara terbaik di kelasnya.

Beberapa di antaranya adalah:

1. Jangkauan Deteksi Luas

Dengan jangkauan deteksi hingga 470 km, Ground Master 400 mampu mendeteksi ancaman udara dari jarak yang sangat jauh, memberikan waktu reaksi yang cukup bagi TNI AU untuk melakukan tindakan pencegahan.

2. Kemampuan 360 Derajat

Radar ini memiliki kemampuan rotasi 360 derajat, memungkinkannya untuk mengawasi seluruh wilayah udara di sekitarnya tanpa ada titik buta.

3. Kemampuan Deteksi Multi-Target

Ground Master 400 mampu mendeteksi dan melacak hingga 1.000 target secara simultan, termasuk pesawat tempur, rudal, helikopter, dan drone.

4. Ketahanan Terhadap Gangguan Elektronik

Radar ini dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mengatasi gangguan elektronik (electronic jamming) yang mungkin dilakukan oleh musuh untuk mengacaukan sistem radar.

4. Mobilitas Tinggi

Ground Master 400 dirancang untuk mudah dipindahkan dan dioperasikan di berbagai medan, memberikan fleksibilitas operasional yang tinggi bagi TNI AU.

Kemampuan Tempur dan Persenjataan

Meskipun Ground Master 400 sendiri tidak dilengkapi dengan persenjataan, data yang dikumpulkannya sangat vital bagi sistem pertahanan udara TNI AU.

Informasi tentang posisi, kecepatan, dan arah target yang diberikan oleh radar ini memungkinkan TNI AU untuk mengambil keputusan taktis yang tepat, seperti mengerahkan pesawat tempur untuk melakukan intersepsi atau mengaktifkan sistem rudal pertahanan udara.

Integrasi dengan Sistem Pertahanan Udara

Ground Master 400 dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem pertahanan udara lainnya, seperti sistem komando dan kontrol, sistem komunikasi, dan sistem senjata.

Integrasi ini memungkinkan TNI AU untuk membangun jaringan pertahanan udara yang terpadu dan efektif, mampu merespons berbagai ancaman udara dengan cepat dan tepat.

Akuisisi Ground Master 400 oleh TNI AU merupakan langkah penting dalam memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Kemampuan radar ini yang luar biasa dalam mendeteksi dan melacak berbagai ancaman udara akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi wilayah udara Indonesia.

Dengan Ground Master 400, TNI AU siap menghadapi tantangan di masa depan dan memastikan kedaulatan wilayah udara Indonesia tetap terjaga.

 

- Menurut Kementerian Pertahanan RI, Ground Master 400 memiliki jangkauan deteksi hingga 470 km dan mampu mendeteksi hingga 1.000 target secara simultan.

- Radar ini beroperasi pada frekuensi S-band, yang memberikannya kemampuan deteksi superior terhadap target-target kecil dan sulit dideteksi.

- Ground Master 400 dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem pertahanan udara lainnya, seperti sistem komando dan kontrol, sistem komunikasi, dan sistem senjata.