Kuah Pliek U: Kuliner Tradisional Aceh yang Masih Eksis di Zaman Modern

Kuah Pliek U: Kuliner Tradisional Aceh yang Masih Eksis
Sumber :
  • cookpad

Kuliner, VIVA BanyuwangiKuah Pliek U merupakan salah satu kuliner khas Aceh yang hingga kini tetap lestari dan sering dihidangkan dalam berbagai acara.

Sie Reuboh: Kuliner Tradisional Aceh yang Kembali Eksis di Zaman Modern

Hidangan ini dikenal karena komposisinya yang kaya akan sayuran dan rempah, serta pliek u, bahan dasar berupa kelapa fermentasi yang memberikan cita rasa unik.

Dalam konteks budaya Aceh, kuah pliek u lebih dari sekadar makanan ia mencerminkan kebersamaan dan gotong royong masyarakat Aceh, terutama dalam proses memasaknya.

Potensi dan Eksistensi Kuah Pliek U

Sie Reuboh: Gurihnya Daging Berselimut Rempah yang Menggoyang Lidah

Potensi kuah pliek u sebagai ikon kuliner Aceh tak bisa dilepaskan dari keunikannya yang langka di luar provinsi ini.

Hidangan ini memadukan berbagai bahan lokal yang mudah ditemukan di Aceh, seperti daun melinjo, nangka muda, kacang panjang, terong, dan labu.

Ayam Tangkap: Warisan Kuliner Aceh yang Tetap Eksis di Era Modern

Karena proses pembuatannya yang melibatkan pliek u—kelapa yang telah difermentasi—rasa yang dihasilkan sangat khas dan berbeda dari jenis makanan tradisional lainnya.

Selain itu, kuah pliek u juga melambangkan keterikatan sosial masyarakat Aceh, karena dalam tradisinya, masakan ini sering dimasak bersama-sama.

"Memasak kuah pliek u biasanya dilakukan secara berkelompok," ungkap seorang warga Aceh.

Tradisi ini memperlihatkan bagaimana masakan ini membawa nilai kebersamaan yang sangat kental di masyarakat Aceh.

Potensi ini menjadikan kuah pliek u sebagai warisan budaya yang terus terjaga dan bahkan semakin populer di kalangan wisatawan yang datang ke Aceh.

Bahan-bahan dan Cara Pembuatan Kuah Pliek U

Bahan utama dalam pembuatan kuah pliek u adalah pliek u atau kelapa yang difermentasi.

Proses fermentasi ini memberikan rasa gurih dan sedikit asam yang menjadi ciri khas utama hidangan ini.

Selain pliek u, beberapa bahan lain yang biasa digunakan antara lain

- Daun melinjo

- Kacang panjang

- Nangka muda

- Labu

- Terong

- Udang rebon atau ikan asin sebagai penambah rasa gurih.

Proses pembuatannya diawali dengan menyiapkan bumbu dasar yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunyit, dan cabai yang dihaluskan.

Setelah itu, bahan-bahan sayuran direbus hingga setengah matang, kemudian bumbu yang telah dihaluskan dan pliek u dimasukkan ke dalam rebusan.

Proses memasak dilakukan dengan api kecil agar bumbu meresap sempurna ke dalam sayuran.

Pada beberapa daerah di Aceh, cara merajang sayur untuk kuah pliek u pun bervariasi.

Di Aceh Besar, misalnya, sayuran dirajang halus, sedangkan di Pidie dan Abdya, potongannya cenderung lebih kasar.

Setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri dalam penyajian kuah pliek u, namun semuanya tetap mempertahankan cita rasa tradisional yang kaya.

Eksistensi di Era Modern

Kuah Pliek U tidak hanya bertahan sebagai makanan sehari-hari, tetapi juga sering disajikan dalam acara-acara besar seperti kenduri, pernikahan, dan upacara adat di Aceh.

Hidangan ini juga kerap muncul di restoran-restoran yang menyajikan kuliner tradisional Aceh, seperti di Banda Aceh dan beberapa wilayah di sekitarnya.

Di tengah modernisasi, kehadiran kuah pliek u tetap kuat berkat dukungan masyarakat dan promosi yang dilakukan oleh berbagai pihak.

Banyak restoran di Aceh kini memanfaatkan momen festival budaya untuk mempromosikan kuah pliek u sebagai hidangan unggulan.

Selain itu, media sosial juga berperan besar dalam memperkenalkan kuliner tradisional ini kepada generasi muda yang mungkin kurang familiar dengan warisan leluhur mereka.

Beberapa akun kuliner populer di Instagram dan YouTube bahkan turut memperkenalkan resep kuah pliek u, membuat hidangan ini semakin dikenal luas.

Hidangan ini juga menarik minat wisatawan yang ingin mencicipi kuliner tradisional Aceh.

Dengan cita rasa yang kompleks, kuah pliek u menjadi daya tarik tersendiri di kalangan pencinta kuliner. "Kuah Pliek U adalah kuliner yang selalu saya cari saat kembali ke Aceh," ujar seorang wisatawan yang pernah tinggal di Aceh.

Kuah Pliek U bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kekayaan budaya masyarakat Aceh.

Keberadaannya yang terus eksis hingga kini, bahkan di tengah modernisasi, menunjukkan betapa kuatnya tradisi kuliner Aceh yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Potensi hidangan ini sebagai salah satu daya tarik wisata kuliner Aceh juga semakin besar, terutama dengan dukungan promosi dari media sosial dan festival budaya.

Dengan bahan dasar yang mudah ditemukan, proses pembuatan yang sederhana namun penuh makna, serta cita rasa yang khas, kuah pliek u layak menjadi kebanggaan masyarakat Aceh dan salah satu ikon kuliner Indonesia.