Cerita Petualangan Pemancing Sidat: Dari Menghadapi Makhluk Halus hingga Tersesat di Hutan Bakau
- jumroini subhan / Viva Banyuwangi
Uny terus bercerita, "Selama memancing, ada rekan-rekan yang pernah merasakan sentuhan atau diganggu oleh makhluk halus.
Seperti cerita Suwarik (49), waktu itu sedang memancing bersama saya. Tiba-tiba, ada yang memegang belakang lehernya. Suwarik segera mengemas peralatan pancingnya dan bergeser ke tempat lain, tidak lama kemudian kami bergegas pulang bersama." Uny tersenyum saat menceritakan kejadian tersebut.
Uny juga mengungkapkan bahwa selain berhadapan makhluk tak kasat mata, rekan-rekannya pernah tersesat saat pulang. Seorang anggota Semut Gatel pernah kehilangan kontak saat memancing di sungai yang berdekatan dengan laut di Banyuwangi Selatan.
Sugi (57), salah satu anggota Semut Gatel, kehilangan kontak selama dua hari saat berburu ikan Sidat dengan teknik memancing. Saat itu, Sugi berpisah dengan enam rekan lainnya di lokasi sungai yang dekat dengan muara di wilayah Banyuwangi Selatan. Konon, hutan bakau di sekitar lokasi tersebut dianggap angker menurut cerita masyarakat sekitar.
Setelah tiba di lokasi, mereka berpencar seperti biasa. Namun, karena lokasinya dekat dengan hutan bakau yang rapat, meskipun jarak antara mereka tidak terlalu jauh, pada malam hari mereka sulit melihat rekan-rekan karena pandangan terhalang.
Tiba-tiba, air laut mulai pasang dan sungai mulai meluap ketika mereka sedang menunggu ikan Sidat menggigit umpan. Dalam kepanikan, semua orang berkumpul dan bersiap untuk pulang. Namun, Sugi tidak kunjung datang. Setelah menunggu beberapa menit, rekan-rekan memutuskan untuk mencarinya dengan berbagi jalur dan berpencar.
"Setelah menunggu beberapa menit di tempat awal sebelum kami berpisah, Sugi tidak muncul. Kami segera mencari dengan berbagi jalur dan berpencar. Ada salah satu teman yang mengenal daerah tersebut, jadi kami meminta bantuan darinya untuk memandu," ungkap Uny.