Bandel ! Limbah B3 Ke Kali Banter Dikeluhkan Warga

Kondisi Warna Air Kali Banter Hitam Dan Berbau
Sumber :
  • Achmad Fuad Afdlol/viva banyuwangi

Lumajang, VIVA Banyuwangi - Bandel, limbah Pabrik Gula (PG) Jatiroto dibuang lagi ke Kali Banter, Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung Lumajang. Hal ini viral setelah adanya video yang beredar akun media sosial Lapor Lumajang, Jum'at (4/8/2023) lalu.

Motor Korban Erupsi Gunung Semeru Tahun 2021 Ditemukan Warga, Begini Kondisinya

 

Dari penuturan warga sekitar, sudah lama Kali Banter tidak dialiri limbah blotong dari PG Jatiroto, kenapa sekarang mulai lagi, dan airnya sekarang berwarna hitam dan baunya sangat tidak sedap.

GEBRAKAN PAGI BERSERI: Inovasi untuk Wujudkan Generasi Sehat

 

“Pemilik akun salah satu media sosial, atas nama Edy Supriyanto, hal ini berakibat air sungai hitam dan berbau sekali sehingga banyak ikan yang mati, juga berdampak pada sumur warga masyarakat Desa Sidorejo dan sekitar aliran sungai ini,” keluhnya.  

Pagi Berseri di Randuagung: Inovasi Cerdas untuk PHBS Anak Sekolah

Edy yang juga salah satu dari ribuan masyarakat Kecamatan Rowokangkung, memohon kebijakan Bupati Lumajang tentang masalah ini, sebab ini adalah persoalan lama sekali, tidak pernah ada solusi, rakyat jadi korban,” ujarnya lagi. 

Menurut Edy, pihak PG Jatiroto sebenarnya sudah mempunyai tempat pembuangan limbah sendiri, kenapa masih saja membuang limbahnya di aliran Kali Banter, yang sekarang ini menjadi nama Kali Basin (Sungai Bau). 

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

 

Perlu diketahui, Kali Banter ini mengalir di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Rowokangkung hingga Kecamatan Yosowilangun, menuju laut selatan, pastinya ikut tercemar oleh limbah pabrik gula tersebut.

 

“Kalau sudah lewat limbahnya, di sepanjang sungai tidak aka nada pemancing, sebab banyak ikan yang mati, dan itu berlaku selama beberapa hari,” ungkap Afif, penghobi mincing asal Kota Lumajang ini, Minggu (6/8/2023) pagi tadi.

 

Seperti dikutip dari salah satu media online, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang, Agus Rohman Rozaq ketika dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasikan dengan manajemen pabrik gula.

 

Dan pihaknya meminta supaya segera ditindaklanjuti untuk pembenahan terhadap Instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

 

"Atas laporan itu, kita meminta manajemen pabrik gula untuk melakukan pembenahan IPAL. Bahkan kami juga memantau ke lokasi Kali Banter yang diduga tercemar limbah, dan kami memberikan deadline waktu 1 minggu untuk pembenahan IPAL-nya. Diharapkan nantinya kondisi sungai bisa normal seperti biasa," tegasnya pada awak media.

Sementara itu hingga saat ini pihak dari PG Jatiroto belum berhasil dihubungi hingga berita ini ditulis