Sirkuit Baru Ujian Praktik SIM Mulai Diberlakukan, 1 dari 5 Pengendara Gagal

Pemohon menjalani ujian praktik SIM
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Banyuwangi resmi memberlakukan lintasan baru ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Senin (07/08/2023). 

Polresta Banyuwangi Gelorakan Ketahanan Pangan Sukseskan Asta Cita

Penggunaan pertama sirkuit baru yang tak lagi menggunakan lintasan angka 8 tersebut ditinjau langsung oleh Kasatlantas Polresta Banyuwangi Kompol Randy Asdar. 

5 pemohon SIM yang terdiri dari 3 laki-laki dan perempuan secara bergiliran menjajal trek letter S yang disebut kini lebih lebar dibandingkan sistem sebelumnya. 

HUT Brimob ke 79, Polresta Banyuwangi Gelar Tasyakuran

"Sirkuit mini ini untuk melaksanakan Ujian praktik SIM, dengan lebar yang sebelumnya 1,5 kali kendaraan, sekarang 2,5 kali kendaraan, lebih kurang 2 meter," terang Randy. 

Meski memiliki sirkuit baru, Randy menegaskan bahwa perubahan tersebut tak mengurangi kualitas dari peserta yang diuji. 

Polresta Banyuwangi Tetapkan MMA Sebagai Tersangka Kasus Penodongan Jukir

Pemohon akan diuji soal pengereman, keseimbangan melewati letter S serta pengereman reaksi untuk melihat ketepatan pengendara berhenti atau menghindar ketika dihadapkan dengan situasi darurat. 

Dari 5 pemohon yang mengikuti ujian tersebut, 1 di antaranya harus mengulang lantaran gagal karena dianggap belum menemukan posisi nyaman dalam keselamatan berkendara. 

"SIM tidak sebuah hanya legalitas tetapi sebuah kompetensi dalam berkendara karena pengendara kendaraan roda dua rentan kecelakaan lalu lintas," lanjutnya. 

Selain itu, Kasatlantas Polresta Banyuwangi mengurai bahwa bagi pemohon yang belum lulus, tersedia program LUPIS atau Lulus Ujian Praktik SIM. 

Program tersebut ditujukan kepada pengendara yang dirasa kurang cakap berkendara untuk kemudian dilatih tenaga-tenaga yang terlatih dan memiliki sertifikasi. 

"Besar harapan kami dengan adanya ujian praktik yang baru ini masyarakat dapat mengikuti dengan baik," ujarnya. 

Sementara itu, satu peserta yang gagal, Desia asal Kecamatan Kalipuro mengaku gagal mengikuti ujian praktik SIM karena gugup dalam belum lancar berkendara. 

"Tapi setelah diberi arahan sama petugasnya, jadi berkurang nervous-nya," tuturnya.