Pencoblosan di Desa Bajulmati Diduga Carut Marut, Achmad Thoha: DPT Amburadul!

Kepala Desa Bajulmati, Achmad Thoha
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Desa Bajulmati mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait dugaan daftar pemilih tetap (DPT) yang amburadul. Warga juga mengeluhkan lokasi tempat pemungutan suara (tps) kini lebih jauh dari lokasi tps sebelumnya. 

Pilkada Jakarta 1 atau 2 Putaran? Ini Syarat, Ketentuan, dan Jadwalnya!

“Saya mencoblos di TPS yang lebih jauh dari sebelumnya. Padahal di timur rumah saya ada TPS tapi saya mencoblos ke TPS yang ke timur lagi,” keluh Kepala Desa Bajulmati, Achmad Thoha

Peristiwa yang dialami Kades Bajulmati. Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tersebut merupakan satu dari sekian banyak permasalahan yang terjadi. 

Awal Tahun 2025, RSUD Blambangan Banyuwangi Bakal Dilengkapi Layanan Kemoterapi

Berdasarkan aduan dari masyarakat, peristiwa yang dialami Achmad Thoha juga dialami oleh warga lain yang ingin menyalurkan hak suara dalam pilkada serentak 2024 ini. 

Kades Bajulmati: Lokasi Mencoblos Ditaruh Seenaknya!

“Info dari masyarakat Bajulmati mengeluh dengan amburadulnya DPT,” ujar Achmad Thoha pada Banyuwangi.viva.co.id. 

Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count dalam Pemilu dan Pilkada

Tudingan tersebut disematkan karena warga kini harus menyalurkan hak politiknya di tps yang berbeda dibandingkan dengan Pileg dan Pilpres lalu. 

“TPS seenaknya ditaruh. Tidak sesuai dengan warga yang mau nyoblos,” tutur Kades Bajulmati. Rabu, 27 November 2024. 

Pemerintah Desa Bajulmati juga menuding panitia pemungutan suara Tingkat desa tidak pernah melakukan koordinasi. 

PPK: Lokasi TPS Berkurang 100 Persen

“Padalah beberapa bulan kerja dan rapat. Itu semua panitia desa tidak pernah berkoordinasi dengan pemerintah desa,” keluh Kades Achmad Thoha. 

Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Wongsorejo, Abdul Hasan secara eksplisit tidak membantah keluhan yang terjadi di Desa Bajulmati. 

“Berkaitan dengan lokasi memilih yang agak jauh, memang ada beberapa kendala karena floting itu kemarin dari pileg kemudian di pilkada ini berkurang kira2 hampir 100 persen. Artinya kalau kemarin misalkan di Desa Bajulmati itu ada 28 tps Sekarang hanya ada 14 tps,” kata Abdul Hasan pada Banyuwangi.viva.co.id. 

Kondisi tersebut cukup menyulitkan pelaksana pilkada untuk membagi lokasi tps bagi masyarakat yang masuh dalam DPT. 

Abdul Hasan: Saya Kira Kalau DPT Tidak Ada Masalah

“Sehingga apa namanya berkaitan dengan orang untuk memilih itu flotingnya memang temen2 kadang agak kesusahan untuk memfloting ini ada di tps mana. Itu kendalanya berkaitan dengan pilkada sekarang ini karena ada pengurangan yang sangat banyak sekali,” jelas Abdul Hasan saat ditemui di TPS 05 Desa Bimorejo.

Dalam pelaksanaan pilkada kali ini, jumlah tps berkurang hampir 100 persen dari pelaksanaan pileg dan pilres. 

Kondisi tersebut membuat jumlah pemilih di setiap tps yang sebelumnya hanya maksimal 300 pemilih namun kini mencapai 600 pemilih. 

“Kalau jumlah dpt saya kira itu tidak berubah. Artinya tidak berubah itu kalau pileg kemarin itu misalnya sekian tapi sekarang bisa bertambah bisa berkurang. Itu tidak signifikan berkurang dan bertambahnya,” tandas Abdul Hasan. 

Desa Bajulmati sendiri kini hanya memiliki 14 tps dari yang sebelumnya mencapai 27 tps saat pelaksaan pileg dan pilres lalu.