Sosialisasi dan Pelaksanaan Tidak Optimal, Pilkada Banyuwangi di Kecamatan Wongsorejo Picu Golput?

Suasan sebuah TPS di Kecamatan Wongsorejo
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Diduga akibat minim sosialisasi serta tidak sampainya c pemberitahuan pada pemilih dituding ikut memicu angka golput pilkada Banyuwangi di Kecamatan Wongsorejo. Masyarakat memilih beraktiftas seperti biasa dan tidak menyalurkan hak politiknya dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Banyuwangi 2024. 

Pencoblosan di Desa Bajulmati Diduga Carut Marut, Achmad Thoha: DPT Amburadul!

Beberapa orang ini tetap beraktifitas perdagangan di Pasar Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Rabu, 27 November 2024. 

Mereka merupakan pedagang serta beberapa orang warga yang sedang belanja kebutuhan rumah tangga di pasar tradisional tersebut. 

Patroli Gabungan TNI-Polri Pastikan Kamtibmas di Situbondo Aman pada Tahap Masa Tenang dan Jelang Coblosan

Sejumlah warga mengaku telah menyalurkan hak politiknya dengan menunjukan jari bertinta biru namun beberapa lainnya memilih tidak mencoblos saat pelaksanaan pilkada serentak 27 November 2024. 

Warga Memilih Beraktifitas Seperti Biasa

“Saya tidak mendapatkan surat panggilan. Saya tunggu sampai tadi malam tidak ada,” ujar seorang warga, Nuraini 

Polres Situbondo Terjunkan 600 Personel Gabungan Amankan TPS

“Lokasi mencoblos saya jauh, berbeda dengan lokasi sebelumnya. Ribet kayaknya,” tutur warga lainnya, Saniadi. 

“Kedua calon tidak ada yang sreg. Ngapain juga saya harus memilih kalau tidak cocok,” kata Evayanti, seorang pedagang. 

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa Bajulmati, Achmad Thoha yang menuding carut marutnya pelaksaan pilkada di Desa Bajulmati. 

Kades Bajulmati: Tidak Ada Koordinasi Dengan Pemerintah Desa

“Betul, kocar-kacir semua. Khususnya di Desa Bajulmati karena saya banyak menampung keluhan dari warga,” ungkap Achmad Thoha pada Banyuwangi.viva.co.id 

Kondisi tersebut dipicu karena tidak adanya Kerjasama dan koordinasi yang baik antara pelaksaan pemilihan di desa dengan Pemerintah Desa. 

“Padalah beberapa bulan kerja dan rapat. Itu semua panitia desa tidak pernah berkoordinasi dengan pemerintah desa,” keluh Kades Achmad Thoha. 

Achmad Thoha juga menuding hal ini bisa memicu naiknya angka golput di Kecamatan Wongsorejo saat pelaksaan pilkada serentak 2024. 

PPK Wongsorejo: C Pemberitahuan Datang H-2

Di tempat terpisah, Ketua Panitia Kecamatan (PPK) Wongsorejo Abdul Hasan mengaku sudah berbuat maksimal untuk melakukan sosialisasi terkait pelaksaan pilkada serentak 2024. 

“Hingga H-2 kemarin kita masih melakukan sosialiasi keliling dan mengundang pada seluruh masyarakat untuk datang ke tps menyalurkan suara dalam pilkada Banyuwangi,” jelas Ketua PPK Wongsorejo, Abdul Hasan. 

Terkait masih adanya warga yang tidak mendapat c pemberitahuan, itu terjadi karena batas waktu kedatangan c pemberitahuan sangat mepet dengan waktu pelaksanaan pilkada. 

“Karena kami dari kabupaten itu, baru dua hari yang lalu mendapat c pemberitahuan dan kami menginstruksikan ke semua jajaran penyelenggara khususnya ditingkat pps dan kpps untuk mendistribusikan c pemberitahuan ke semua pemilih yang ada di desanya masing-masing atau di tpsnya masing-masing,” jlentreh Abdul Hasan. 

Namun Abdul Hasil berkeyakinan seluruh c pemberitahuan sudah disampaikan seluruhnya oleh penyelenggaran pilkada pada masyarakat.