Warga Pakusari Jember Sukses Budidayakan Magot Menggunakan Sampah TPA

Warga Pakusari Jember Sukses Budidayakan Magot
Sumber :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi –Seorang warga Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Jember, berhasil mengembangkan usaha budidaya magot dengan memanfaatkan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari sebagai pakan magot.

Ular King Koros Berhasil di evakuasi petugas Damkar dari rumah warga di Jember

Inilah kisah sukses Horba, seorang pembudidaya magot yang telah mengubah potensi sampah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Awalnya, Horba memulai budidaya magot dengan skala kecil, namun berkat ketekunan dan pemanfaatan sampah yang diolah secara baik, usaha ini berkembang pesat.

Bentuk Komitmen Layanan Nataru , KAI Daop 9 Jember Ganti Sarana pada Tiga Kereta Api

"Saya memanfaatkan sampah yang ada di TPA Pakusari, yang sudah diolah terlebih dahulu, untuk pakan magot. Dengan begitu, saya tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makanan untuk magot," ujar Horba saat ditemui di lokasi usaha.

Warga Pakusari Jember Sukses Budidayakan Magot

Photo :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi
Tri Dorong Kreatifitas Gen Z Jember Lewat Program Generasi Happy

Budidaya magot Horba kini semakin berkembang. Proses dari telur hingga magot siap panen membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga minggu. Magot yang telah dipanen banyak diminati, terutama oleh para peternak ikan lele dan peternak hewan lainnya yang membutuhkan pakan alami untuk ternak mereka.

Horba mengungkapkan, dalam dua pekan, ia bisa memanen hingga beberapa kwintal magot.

"Permintaan magot sangat banyak, terutama dari peternak ikan lele. Dalam waktu dua pekan, saya bisa memanen magot dalam jumlah yang cukup besar," lanjutnya.

Selain menjadikan sampah sebagai bahan pakan magot, budidaya magot ini juga memberikan keuntungan ekonomi yang cukup lumayan bagi Horba.

Warga Pakusari Jember Sukses Budidayakan Magot

Photo :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

"Berkat usaha ini, saya bisa memperoleh cuan yang cukup untuk kehidupan sehari-hari, dan lebih penting lagi, saya dapat memanfaatkan sampah di sekitar kita dengan cara yang lebih bermanfaat," ujar Horba dengan senyum puas.

Keberhasilan Horba dalam membudidayakan magot juga turut membuka wawasan bagi masyarakat sekitar bahwa sampah tidak selalu menjadi masalah, melainkan bisa diolah menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi.

Dengan terus berkembangnya usaha ini, diharapkan dapat menginspirasi banyak orang untuk memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka.

Dengan terus berkembangnya usaha budidaya magot Horba, diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi ekonomi lokal dan lingkungan yang lebih bersih dan terkelola dengan baik.