Sumur Desa Kering Akibat Kemarau, Polresta Banyuwangi Kirim Pasokan Air Bersih
- Istimewa
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Polresta Banyuwangi kembali menyalurkan bantuan air bersih, kali ini dalam rangka bakti sosial yang diadakan humas Polresta Banyuwangi sebagai peringatan Hari Jadi Humas Polri yang ke-72 pada 30 Oktober 2023 mendatang.
Bakti sosial kali ini menyasar masyarakat di Dusun Krajan Dua, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, kemudian Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan dan Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi.
Polresta Banyuwangi menyediakan 5 tangki kendaraan air bersih. 4 tangki berasal dari Umbul Bening Glenmore sementara 1 tangki lainnya dari Pudam Banyuwangi yang didistribusikan ke Lingkungan Kampung Ujung sebanyak 2 tangki, kemudian 1 tangki ke Kelurahan Pakis dan 2 tangki lainnya untuk Desa Bangsring.
"Air yang didistribusikan ke warga-warga ini adalah air yang langsung bisa di konsumsi masyarakat guna kebutuhan rumah tangga," terang Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa melalui Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno kepada awak media.
Agus menambahkan, bakti sosial Polresta Banyuwangi rutin digelar, dan kali ini bertujuan untuk membantu warga yang saat ini kesulitan mendapatkan air bersih akibat musim kemarau.
Hal tersebut dibenarkan oleh warga Dusun Krajan Dua Desa Bangsring Suhairi yang juga merupakan Wakil Ketua Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo.
Suhairi mengatakan bahwa musim kemarau tahun ini sangat berdampak bagi masyarakat karena banyak sumur dan kolong-kolong air bersih yang mengalami kekeringan.
Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Polresta Banyuwangi atas bantuan air bersih yang membuat bak mandi dan drum-drum yang ada dapat terisi air bersih, serta tandon HIPPAM juga penuh terisi sehingga dapat dimanfaatkan warga untuk kebutuhan rumah tangga.
Suhairi mengurai, di wilayahnya terdapat dua tandon yang terisi dari mata air yang berasal dari Perkebunan Selogiri, namun saat ini debit airnya tidak mencukupi kebutuhan warga, sehingga kemudian memaksa warga untuk membeli air dua hari sekali guna mengisi penampungan air tersebut.
Warga berharap akan ada pihak yang bersedja memberikan bantuan pembuatan sumur bor di lahan seluas 300 meter yang dimiliki HIPPAM, sehingga air tak akan lagi menjadi persoalan.
“Kami mengeluarkan anggaran 500 ribu sampai dengan satu juta rupiah setiap mengisi tandon. Maka dengan bantuan ini sangat berarti bagi kami,” tandasnya.