Dam Singir Dikuras, Ribuan Warga Banyuwangi Berbondong-bondong Cari Ikan

Ribuan orang berburu ikan di area Dam Blambangan/Dam Singir
Sumber :
  • Litalia Putri / VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Bamnyuwangi – Ribuan warga Banyuwangi berbondong-bondong mendatangi Dam Blambangan atau yang lebih dikenal dengan nama Dam Singir yang berada di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar pada Minggu, 15 Oktober 2023.

Lahan Pertanian Mengering Diyakini Mampu Tingkatkan Hasil Panen, Benarkah?

Kedatangan mereka ini dalam rangka untuk menangkap ikan yang berada di kawasan bendungan saat pihak Korsda Srono melakukan flushing atau pengosongan dam.

Saat pintu air bendungan dibuka sebagai tanda sungai akan dikeringkan, ribuan warga dari berbagai wilayah di Banyuwangi ini langsung turun ke sungai untuk berburu ikan dengan memakai peralatan tangkap tradisional.

Situbondo Sukses Distribusikan Pupuk Subsidi: Petani Makmur, Pertanian Semakin Maju

Salah seorang warga, Sasmito, mengaku telah berada di lokasi sejak pukul 8 pagi untuk menunggu pintu air dibuka.

Pria yang berasal dari Desa Bagorejo, Kecamatan Srono ini bercerita agenda berburu ikan di dam Singir ini sudah menjadi rutinan setiap tahun yang ia ikuti bersama dengan kawan-kawannya.

Begini Cara Penggunaan Pestisida yang Aman Membangun Pertanian Berkelanjutan

“Tiap kali spei (pengeringan sungai) saya selalu datang, kali ini bersama keluarga dan beberapa teman,” kata Sasmito kepada banyuwangi.viva.co.id, Minggu, 15 Oktober 2023.

Hal serupa juga dilakukan oleh Arya, warga asal Cluring yang sudah empat kali ikut berburu ikan-ikan yang mabuk terbawa arus.

“Dapatnya ini lumayan, ada beberapa jenis ikan. Tapi kebanyakan ya nila sama mujaer,” ucapnya.

Kondisi Dam Blambangan/Dam Singir sebelum flushing

Photo :
  • Litalia Putri / VIVA Banyuwangi

Sementara itu, Korsda Srono, Eko Susanto mengatakan kegiatan flushing merupakan agenda rutin setiap tahun dari pengairan.

Pengosongan dam, lanjut Eko, bertujuan untuk memutus bibit penyakit pertanian yang berada di dalam air.

“Hal ini dilakukan dengan membersihkan sedimen-sedimen yang mengendap di dasar sungai seperti lumpur,”terangnya.

 Eko menjelaskan dam Blambangan yang terletak di antara Kecamatan Srono dan Kecamatan Muncar ini digunakan untuk mengairi sawah dari 8 desa di kedua wilayah kecamatan tersebut.

Ini meliputi Desa Blambangan 428 hektar, Desa Tembokrejo 159 hektar, Desa Kedungrejo 110 hektar, Desa Kepundungan 93 hektar, Desa Bagorejo 171 hektar, Desa Rejoagung 83 hektar, Desa Sumbersewu 124 hektar, dan Desa Kumendung 289 hektar.

“Jadi total seluruhnya mengairi 1457 hektar sawah dari Kecamatan Srono dan Kecamatan Muncar,” tambah Eko.

Pengosongan dam sebagai langkah awal pengeringan sungai ini juga bertujuan untuk melakukan pemeriksaan infrastruktur saluran di bendungan peninggalan Belanda itu.

“Nah, ini termasuk pembenahan instalasi dam serta pengecatan ulang pintu air,” pungkas Korsda Srono tersebut.