4 Tahun, Pasutri Lansia Hidup Tanpa Listrik

Kondisi Rumah Sumartini tanpa penerangan karena tidak adanya listrik
Sumber :
  • Istimewa

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Selama kurang lebih 4 tahun lamanya, Pasutri (Pasangan Suami Istri) Lansia Hidup tanpa adanya Listrik, Hal tersebut dirasakan oleh Sumartini dan Bambang Setyo Hadi, Warga Dusun Kebonsari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

Patroli Gabungan TNI-Polri Pastikan Kamtibmas di Situbondo Aman pada Tahap Masa Tenang dan Jelang Coblosan

Semua itu terjadi dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi, membuat kedua pasangan itu harus merasakan hidup tanpa adanya listrik yang mengaliri rumahnya.

Bahkan, pasutri itu masih menggunakan petromak (lampu jadul) sebagai alternatif untuk menyinari tempat tinggal mereka.

Polresta Banyuwangi Gelar Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak 2024

"Saya sudah tidak pakai listrik selama 4 tahun, semejak keponakan saya yang namanya indah itu pindah, kan saya ngampung ke mereka, pas mereka pindah ya sudah tidak ada listrik lagi" tutur Sumartini kepada banyuwangi.viva.co.id saat ditemui dirumahnya.

Demi mencukupi kebutuhan, Perempuan itu mendapatkan penghasilan sehari - hari dengan berjualan es di depan sekolah yang dimulai sejak pukul 5 pagi hingga 10 siang.

Polresta Banyuwangi Terjunkan Ratusan Personel Pengamanan Kampanye Pilkada 2024

Pada masa panen padi, dirinya juga mendapat tambahan melalui pekerjaan kasar yaitu ngasak, meski begitu, penghasilan yang didapat tak seberapa.

Suami dari sumartini juga telah memasuki lanjut usia, akibat hal itu, Bambang tidak bekerja dikarenakan memori ingatan yang telah melemah.

"Saya jualan Es di sekolahan sana, tapi ya begitu, muridnya sedikit, cuma ada 75 anak" imbuhnya.

 

Sumartini bersama Sang Suami, Bambang Setyo Hadi

Photo :
  • Istimewa

 

Akibat mendapat penghasilan yang jauh dari kata cukup, membuat Sumartini enggan untuk menggunakan listrik.

Sumartini lebih memilih untuk menggunakan penerangan jadul tersebut dengan alasan karena memiliki biaya yang lebih murah.

"Kalau nyalur mahal, Rp50.000 per bulan, ya saya ndak mampu, kalau pake petromak, beli minyaknya 1 liter Rp.20.000, bisa dipakai sampai 3 minggu" jelasnya.

Pasutri tersebut memiliki 1 orang anak perempuan yang telah menikah, namun kondisi tempat tinggal sang anak yang begitu jauh, membuat pertemuan antar keduanya semakin sulit.

"Anak saya sudah menikah. tinggal di Kalibaru, terakhir kesini pas lebaran" ucapnya.

Perempuan itu juga memberikan jawaban yang cukup menggetarkan hati saat ditanya mengapa tidak ikut tinggal bersama sang anak.

"Saya masih mampu, saya masih bisa" jawabnya.

Heri, Tetangga yang tak jauh dari Rumah Sumartini juga menceritakan, jika perempuan lansia itu setiap sore menjelang malam selalu mendatangi rumahnya untuk menonton tv sebagai satu - satunya hiburan yang dapat dinikmatinya.

"Jam 6 gitu, sampai jam 8 nanti sudah pulang kembali kerumah nya untuk istirahat" pungkasnya saat menemani tim banyuwangi.viva.co.id untuk menemui Pasangan Pasutri Lansia itu.

Heri juga menambahkan, jika tanah yang ditumpangi oleh sumartini merupakan milik orang lain.

"tanah itu juga punya orang mas" imbuhnya.

Berdasarkan pantauan tim banyuwangi.viva.co.id, Rumah Pasutri tersebut, berada dekat dengan areal kebun, yang membuat malam semakin terasa mencekam karena gelapnya kondisi di sekitar tempat tinggalnya.