Misteri Kematian Perempuan di Bondowoso, Makamnya Dibongkar untuk Autopsi
- Muhammad Ranum Ghoffarsyah/VIVA Banyuwangi
Bonndowoso, VIVA Banyuwangi –Sebuah kasus kematian perempuan di Bondowoso, Jawa Timur, menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, perempuan tersebut meninggal dunia secara mendadak setelah mengeluh sakit perut dan muntah-muntah. Keluarganya menduga ada sesuatu yang tidak wajar dengan kematian perempuan tersebut.
Perempuan yang meninggal dunia itu bernama Siti Aisyah (40) warga Dusun Krajan Desa Kedungrejo Kecamatan Sukosari Bondowoso. Ia meninggal dunia pada Selasa, 24 Oktober 2023 sekira pukul 10.00 WIB di rumahnya.
Menurut keterangan keluarganya, sebelum meninggal, Siti Aisyah mengeluh sakit perut dan muntah-muntah. Ia sempat dibawa ke puskesmas terdekat, namun tidak ada perubahan kondisinya. Ia kemudian dibawa pulang dan meninggal tak lama kemudian.
Keluarga Siti Aisyah merasa ada yang aneh dengan kematian perempuan tersebut. Mereka menduga ada unsur kekerasan atau penganiayaan yang menyebabkan kematian Siti Aisyah. Mereka pun melaporkan kasus ini ke polisi.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk suami Siti Aisyah, yang bernama Abdul Aziz (45). Dari hasil pemeriksaan, polisi mendapatkan informasi bahwa Siti Aisyah sering mendapat perlakuan kasar dari suaminya.
“Kami mendapatkan informasi dari saksi-saksi bahwa korban sering dianiaya oleh suaminya. Suami korban juga mengakui hal itu,” kata Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz.
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian Siti Aisyah, polisi kemudian meminta izin kepada keluarganya untuk membongkar makam perempuan tersebut. Izin tersebut akhirnya diberikan oleh keluarga setelah mendapat penjelasan dari polisi.
“Keluarga awalnya tidak mau memberikan izin untuk membongkar makam korban. Namun setelah kami jelaskan bahwa ini untuk kepentingan penyelidikan, mereka akhirnya bersedia,” ujar Erick.
Pada Rabu, 25 Oktober 2023 sekira pukul 09.00 WIB polisi bersama tim medis dari RSUD Bondowoso datang ke pemakaman umum Desa Kedungrejo untuk membongkar makam Siti Aisyah. Proses pembongkaran makam berlangsung selama sekitar satu jam.
Setelah makam terbuka, jenazah Siti Aisyah kemudian dibawa ke RSUD Bondowoso untuk dilakukan autopsi. Polisi berharap autopsi dapat mengungkap penyebab kematian perempuan tersebut secara ilmiah.
“Kami masih menunggu hasil autopsi dari tim medis. Kami berharap hasil autopsi dapat memberikan jawaban atas kematian korban,” tutur Erick.
Sementara itu, suami Siti Aisyah, Abdul Aziz, masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini. Polisi belum menetapkan tersangka karena masih menunggu hasil autopsi.
“Suami korban masih kami periksa sebagai saksi. Kami belum menetapkan tersangka karena kami masih menunggu hasil autopsi,” pungkas Erick.