TKI Banyuwangi jadi Korban Kekerasan di Malaysia
- Jumroini Subhan
Banyuwangi – Kasus penganiayaan terhadap seorang Tenaga Kerja Luar Negeri (TKI) kembali terjadi, kali ini menimpa Loli, nama samaran (39), warga Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
Menurut Kepala Desa Sraten, Rahman, salah satu warganya telah mengalami kekerasan saat bekerja di Malaysia. Loli, istri Sugimin (45), telah bekerja di Malaysia selama satu tahun.
"Istri Sugimin, yang bernama Loli, bekerja di Malaysia selama satu tahun. Saya mendengar cerita suaminya yang datang ke desa dan mengaku bahwa istrinya disiksa, disiram dengan air panas, dan disetrika oleh majikan di Malaysia," jelas Rahman.
Setelah mendengar laporan tersebut, Kepala Desa Sraten langsung mencari data korban. Namun, dalam arsip Desa tidak ditemukan izin keluarga untuk pemberangkatan Loli bekerja ke Malaysia.
"Kami langsung mencari izin keluarga dari pemberangkatan yang wajib kami terima. Jika tidak ada, berarti orang tersebut tidak membuat izin dari desa," kata Rahman.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia, Banyuwangi, Agung Subastian, membenarkan bahwa kekerasan yang dialami korban benar adanya bahkan ia mengatakan sudah sejak September 2022.
"Informasi yang kami dapatkan menyebutkan bahwa korban telah mengalami kekerasan sejak September 2022," ujarnya.
Korban dilaporkan mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya dan saat ini sedang menjalani perawatan medis rumah sakit di Malaysia.