Awal Musim Penghujan, Warga Tidak Perlu Panik, Hanya Perlu Waspada
- Achmad Fuad Afdlol/viva banyuwangi
Lumajang, VIVA Banyuwangi - Pada awal memasuki musim penghujan getaran banjir di Lumajang Jawa Timur perlu diwaspadai oleh semua pihak terutama warga disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru, namun tidak perlu panik.
Koordinator Balai Besar Sungai Brantas Jawa Timur, Nur Afandi ketika dikonfirmasi Banyuwangi.viva.co.id mengatakan, masyarakat diharap tidak panik akan tetapi tetap waspada.
“Kami hanya minta jangan sampai medekat di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru, karena tentu saja hal itu sangat berbahaya,” pinta Nur menghimbau kepada semua masyarakat, Jumat 3 November 2023.
Menurut Nur Afandi, getaran banjir lahar Semeru pada pukul 19.58 WIB, terjadi getaran banjir amak mencapai 15 mm dan masyarakat diminta selalu waspada.
Data yang berhasil dihimpun awak media data dari BPBD Kabupaten Lumajang, wilayah Lumajang secara letak geografis telah dinyatakan kawasan yang masuk dalam sejumlah potensi bencana alam yang perlu diwaspadai.
“Salah satunya yakni potensi erupsi Semeru, banjir lahar Semeru, potensi Sunami dan potensi bencana tanah longsor, untuk itu masyarakat yang berada pada sejumlah daerah potensi tersebut, diminta selalu waspada dan tidak panic,” tegas Nur lagi.
Sementara itu, seorang warga yang berada dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru, Holik, menyampaikan jika warga sangat berterima kasih adanya guyuran hujan pertama ini, sebab kondisi yang panas bisa menjadi lebih dingin.
“Alhamdulillah, biar sedikit, kami bersyukur, sebab petani yang lahannya kemarin kering, sekarang sudah agak basah,” jawabnya.
Disisi lain, ketakutan akan terjadi banjir seperti sebelumnya, Holik bersama dengan warga yang lainnya juga ikutan waspada, terjaga dan tidak sempat tidur.
“Sepeda motor sudah saya posisikan menghadap ke jalan dan siap jalan jika terjadi lahar dingin meluber kembali,” ujarnya.
Warga berharap, kondisi hujan ini bisa diprediksi sebelumnya, jadi antisipasi evakuasi warga jika terjadi sesuatu bisa lebih cepat teratasi.
Sebelumnya, di sejumlah tempat telah dilaksanakan sholat istiaqo, untuk meminta dan mendatangkan hujan akibat cuaca kekeringan yang berkepanjangan di wilayah Kabupaten Lumajang ini.