Rampung, Pemkab Banyuwangi Bagikan Bantuan Stunting Tahap Ke 2 dan 3
- Moh. Hasbi/VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Sesuai yang telah di Jadwalkan pembagian bantuan dari Badan Pangan Nasional (BPN) penanganan Stunting tahap dua dan tiga tahun 2023 dibagikan kepada warga atau Keluarga Rawan Stunting (KRS)telah rampung dibagikan di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur pada Senin 06 November 2023.
Penyaluran bantuan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka menekan angka stunting di Masyarakat Keluarga Rawan Stunting (KRS).
Pemerintah Banyuwangi melalui dinas Sosial terima dan menyalurkan sebanyak 15.445 warga penerima Bantuan pangan Penanganan Stunting tahun 2023 kepada Badan Pangan Nasional Republik Indonesia (BPN-RI).
Seperti yang telah dilaksanakan di Kantor Desa Labanasem Kecamatan Kabat dalam kegiatan penyaluran bantuan tersebut diserahkan Petugas dari PT Pos Indonesia diikuti ratusan warga Masyarakat empat Desa yakni Desa Bunder, Bareng, Benelanlor dan Labanasem.
"Alhamdulillah, Semoga bantuan ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami dan keluarga," ucap Siti Akimah warga Desa Labanasem Penerima Bantuan.
Sementara itu, Henik Setyorini Kepala Dinas Sosial dan pemberdayaan perempuan dan keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi mengatakan, bantuan Stimulan yang telah disalurkan merupakan program dari BPN RI tahun 2023.
"Bagaimana caranya, di Banyuwangi dari keluarga yang resiko tidak akan melahirkan bayi yang stunting, meskipun bantuan yang hari ini dibagikan bantuan sifatnya stimulan dari pemerintah melalui BPN RI," jelas Henik Kadinsos Kabupaten Banyuwangi.
Artinya menurut Henik, penyaluran bantuan ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam upaya pencegahan keluarga resiko stunting termasuk di Bumi Blambangan.
"Bagaimana caranya di Banyuwangi ini dari keluarga yang resiko tidak melahirkan bayi stunting. Jadi kita mencegah terlebih dahulu, jadi siapapun yang menerima sebagai KRS tidak akan memunculkan stunting baru," cetusnya.
Henik menambahkan,terkait bantuan yang bersifat stimulan pemerintah dalam hal ini menyalurkan penambahan nutrisi saja bukan makanan pokok untuk dikosumsi bagi penerima bantuan.
"Semoga bermanfaat dan berkah untuk keluarga resiko stunting yang telah menerima bantuan tersebut,diharapkan dapat mencegah penekanan angka stunting,"imbuhnya.
Sementara itu Untuk selanjutnya terkait dengan program dari pemerintahan pusat melalui Badan Pangan Nasional Republik Indonesia (BPN-RI), Jika ada penyaluran yang keberlanjutan maka tetap akan disalurkan nantinya.
"Kita tunggu saja jika memang nantinya program ini kembali dialokasikan maka kami akan terus mengawal dan memonitoring hingga sampai kepada penerima," pungkasnya.