Dampak Wabah PMK, Pasar Hewan Bajulmati Sepi dan Harga Ternak Anjlok
- Venus Hadi/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak dalam beberapa bulan terakhir berdampak signifikan terhadap aktivitas di pasar hewan.
Dari pantauan Banyuwangi.viva.co.id Minggu, 2 Februari 2025 di Pasar Hewan Bajulmati terlihat sepi.
Akibat wabah ini, harga ternak mengalami penurunan drastis.
Hewan ternak yang sehat saja mengalami penurunan harga, sementara ternak yang terinfeksi PMK harganya bisa anjlok hingga 50 persen.
Saiful (40), seorang pedagang sapi asal desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, mengaku bahwa pasar hewan Bajulmati sudah sepi selama beberapa minggu terakhir.
" Banyak sapi terserang PMK, harga jadi murah. Yang sehat saja turun 10- 20 persen, apalagi yang kena penyakit, bisa turun 50 persen," ujar Saiful.
Senada dengan Saiful, Rofik (33), pedagang sapi asal desa Curah Tatal, Arjasa, Situbondo, membenarkan bahwa wabah PMK membuat harga ternak anjlok dan transaksi di pasar hewan mandek.
"Sekarang harga sapi murah, bahkan pedagang sulit menjual sapi karena tidak ada pembeli," keluhnya.
Lebih lanjut, Rofik menambahkan bahwa banyak pasar hewan di wilayah Situbondo yang terpaksa ditutup akibat penyebaran PMK yang semakin meluas.
Situasi ini menjadi pukulan berat bagi para peternak dan pedagang ternak yang menggantungkan hidup dari perdagangan hewan.
Mereka berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah efektif untuk mengendalikan wabah dan memulihkan kembali perekonomian di sektor peternakan.