Gerojok Beras di Operasi Pasar, Bulog: Kuota Tak Terbatas

Kepala Bulog Banyuwangi Harisun di giat operasi pasar.
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi Jawa Timur menggandeng Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Cabang Wilayah Banyuwangi untuk menggelar operasi pasar murah jelang Nataru

Ratusan Warga Pasuruan Antre Berjam-jam untuk Beras Murah di Pasar Murah Pemkot

Bulog menjadi pihak pendukung terlaksananya operasi pasar dengan menjual beberapa komoditi yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, di antaranya beras, minyak, tepung dan gula. 

Untuk beras impor merk SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pangan) harga di operasi pasar adalah Rp 51 ribu per-5 kilogram atau Rp 10.200 perkilogram.

Harga Cabai Meroket, Tomat dan Bawang Merah Terjun Bebas di Pasar Genteng

Selain SPHP, Bulog juga menjual beras kualitas premium yang merupakan beras asal petani lokal. Dijual dengan dua varian harga yaitu Rp 63 ribu dan Rp 66 ribu. 

“Berapapun kebutuhan masyarakat, kami tidak membatasi. Apabila habis dan pasar masih cukup ramai serta antusias, kami akan kembali (dari gudang),” kata Kepala Bulog Cabang Wilayah Banyuwangi, Harisun pada Banyuwangi.viva.co.id.

Antrean Panjang Warga Pasuruan Buru Beras Murah, Harga di Pasar Melambung

 

Masyarakat kunjungi stand Bulog

Photo :
  • Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi

 

Bulog mendukung upaya stabilisasi harga pangan di Kabupaten Banyuwangi melalui operasi pasar, baik dilakukan secara gabungan dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) maupun secara mandiri. 

“Satu hari kadang ada yang dobel, 3 kali pelaksanaan. Insya Allah terakhir digelar tanggal 29 Desember 2023,” lanjutnya. 

Pertitik, Bulog menggerojok minimal 2,5 ton beras untuk masyarakat, yang akan ditambah apabila kuota tersebut dirasa masih kurang. 

Tak hanya menggerojok operasi pasar murah, Bulog setiap harinya juga men-supply pasar-pasar tercatat Badan Pusat Statistik (BPS). 

“Setiap hari ada 5 pasar, sekarang tambah 4, jadi ada 9 pasar yang jumlah titiknya ada 144 pengecer,” urainya. 

Terkait multi efek dari upaya-upaya yang telah dilakukan bersama, Harisun meyakini terdapat pengaruh pada tingkat inflasi Kabupaten Banyuwangi yang saat ini terendah di seluruh Indonesia.