Penanggung jawab BMT Di Desa Bajulmati: Seluruh pengelolaan dana nasabah ada di pusat
- Dovalent Vandeva Derico Laksana
Banyuwangi – Penanggung jawab BMT di Desa Bajulmati mengaku tidak tahu menahu terkait pengelolaan dana nasabah karena keseluruhan pengelolaan dana ada di pusat.
Pencairan dana 700 nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP,red) BMT senilai lebih dari 1,2M semakin tidak menemui kejelasan karena sudah tidak ada lagi dana yang tersimpan dalam kas BMT.
Baca Juga : Lebih Dari 1.2M Dana Nasabah KSP BMT Tidak Jelas
Menurut Penanggung Jawab KSP BMT di Desa Bajulmati, Siti Yunda Nurhasanah. Kosongnya kas karena macet pada sejumlah debitur dengan nilai yang cukup besar.
"Ada kredit macet senilai 20 juta pada pengusaha toko material di Desa Bajulmati. Ada yang lebih dari 250 juta dan diatas 350 juta pada pengusaha ikan pindang di kawasan Kelurahan Bulusan," ungkapnya.
Selain itu, masih juga banyak dana nasabah yang macet pada kreditur lain hingga menyulitkan pihak KSP untuk melakukan dana pencairan pada nasabah.
"Biasanya dapat laba dari pengusaha pupuk senilai 8 juta tiap bulan tapi kini sudah tidak ada lagi," tambah Yunda.
Dalam kondisi normal, kolektor bisa mengumpulkan dana nasabah minimal 5 juta rupiah per hari untuk ditabungkan. Malahan, kolektor pernah mendapatkan dana tabungan mencapai 100 juta rupiah lebih dalam waktu 1 hari.
Baca Juga : Lebih Dari 1.2M Dana Nasabah KSP BMT Tidak Jelas
"Seluruh dana tersebut langsung disetorkan ke pusat untuk pengelolaannya. Kita disini (BMT di Desa Bajulmati,red) tidak tau apa apa," tambah penanggung jawab yang juga merangkap sebagai kolektor uang tabungan nasabah.
Kini kantor KSP BMT di Desa Bajulmati sudah tidak beroperasi karena sudah tidak ada lagi staf yang bertugas dan banyaknya nasabah yang datang untuk menanyakan kejelasan pencairan dana simpanan nya tersebut