Pohon Kapuk Produktif Ditemukan Tumbang Akibat Pembalakan Liar di Lahan Milik KLHK, Abdullah: Ini Buktinya!
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Temuan menarik berhasil didapatkan petugas keamanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di lahan milik KLHK di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur saat melakukan investigasi di lokasi yang diduga menjadi areal pembalakan liar pohon.
Sebuah pohon kapuk dengan ukuran yang cukup besar ditemukan sudah berubuah menjadi puluhan reng (kayu balok persegi panjang) di lahan milik KLHK di Desa Alasbuluh.
Puluhan batang reng tersebut sengaja dibiarkan tergeletak dan berserakan tidak jauh dari bekas pemotongan pohon batang pohon kapuk.
Kayu reng dari pohon kapuk yang masih produktif
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Bentuk Daun Masih Sempurna dan Tidak Keriting
Jika ditelisik lebih jauh, ada hal menarik yang ditemukan pada ranting dari pohon kapuk kapuk tersebut masih memiliki daun yang lebat.
“Dengan kondisi seperti ini, saya yakin bahwa saat dipotong pohon ini masih produktif. Lihat saja, daunnya masih sangat lebat,” ujar Keamanan KLHK, Abdullah.
Bentuk daun yang masih mekar sempurna dan warga daun yang masih hijau mencolok, mengindikasikan pohon kapuk yang ditebang tidak mati.
Daun kapuk yang masih hijau dan segar tapi pohon tumbang
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Abdullah: Saya Tidak Bisa Melakukan Penangkapan
“Daunnya tidak keriting dan masih terlihat segar. Jika tidak ditebang, pohon kapuk ini dipastikan masih bisa berbuah dengan baik,” tutur Abdullah di lokasi dugaan pembalakan liar pohon kapuk.
Sebagai petugas keamanan lahan milik KLHK, Abdullah banyak mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dugaan adanya pembalakan liar pohon kapuk.
Namun Abdullah tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan secara tegas berupa penangkapan pada pelaku pembalakan liar pohon di wilayah kerjanya.
Kayu reng di lokasi pembalakan liar pohon kapuk
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Bukti Dokumen, Foto dan Video Telah Dilaporkan ke KLHK
“Tugas saya ya seperti ini. Melakukan pengecekan di lapangan dan melakukan pelaporan berupa dokumentasi foto dan video pada KLHK di Jakarta. Untuk Langkah selanjutnya, saya hanya menunggu saja,” kata Abdullah pada Banyuwangi.viva.co.id.
Berdasarkan hasil investigasi di lapangan serta laporan dari masyarakat, Abdullah mengaku memiliki bukti valid atas dugaan pembalakan liar pohon kapuk di lahan milik KLHK di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
“Saya bukan hanya memiliki bukti dokumen, foto dan video tindak pembalakan liar pohon kapuk. Bukti identifikasi kendaraan serta jadwal mereka operasi, saya miliki dan sudah saya laporkan,” beber Abdullah.
Daun kapuk yang masih hijau dan segar tapi pohon tumbang
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Otak Pelaku Terduga Pembalakan Liar Salah Satunya K?
Bahkan, petugas keamanan KLHK tersebut juga memilik nama yang diduga sebagai otak dari pembalakan liar pohon kapuk tersebut.
“Saya pernah bertanya pada pekerjanya secara tidak sengaja. Dan mereka mengaku disuruh seseorang dan menyebutkan sebuah nama. Salah satunya bernama K. Pekerja tersebut tidak tahu kalau saya petugas keamanan KLHK,” aku Abdullah.
Hal yang sama ternyata juga ditemukan Kepala Desa Alasbuluh, Abu Sholeh Said saat melakukan sidak ke lapangan.
Temuan reng di lokai pembalakan liar pohon kapuk
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Kades Abu: Saya Pernah Tegur Pelaku!
“Saya menemukan 17 pohon yang masih memiliki daun lebat dengan ukuran besar yang sudah dalam kondisi terpotong di lapangan,” terang Kades Alasbuluh, Abu Sholeh Said di ruang kerjanya.
Bukan hanya itu, Kades Abu juga langsung menegur penanggung jawab penebangan kapuk dan melakukan protes.
“Saya langsung tegur itu penanggung jawabnya. Walaupun pohon tersebut berbuah sedikit, tetap saja pohon tersebut berbuah dan masih hidup. Dan itu tidak boleh dilakukan penebangan seperti ini,” kecam Kades Abu.
Bukan hanya ke KLHK di Jakarta, dokumen serta foto dan video yang dimiliki Abdullah juga dilaporkan pada Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah untuk bisa segera ditindak lanjuti.