Menko PMK Samakan Kasus Bully dengan Kecurangan Pemilu

Menko PMK Muhadjir Effendy saat mengunjungi Banyuwangi
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyamakan terungkapnya kasus bully di Kediri dengan kecurangan pemilu

Perbedaan Quick Count, Exit Poll, dan Real Count dalam Pemilu dan Pilkada

Hal tersebut diutarakan Effendy saat kunjungan kerjanya di Bangsring Underwater Banyuwangi pada Kamis, 7 Maret 2024.

“Saya tidak melihat ada peningkatan (kasus bully) tetapi justru semakin terkuak, ya. Sama seperti dengan kecurangan pemilu,” ujarnya pada Banyuwangi.viva.co.id.

Quick count: Inovasi Statistik yang Merevolusi Pemilu di Indonesia

Lanjutnya, praktek-praktek kecurangan baik di Pilpres maupun pemilihan legislatif (pileg) yang saat ini semakin gencar disorot beberapa waktu belakangan telah terjadi sejak dahulu. 

Namun karena peranan media yang memandang permasalahan secara obyektif, praktek-praktek kecurangan disebutnya saat ini lebih mudah terekspos. 

Intrik Politik dan Perebutan Kekuasaan: Drama Korea yang Menegangkan dan Penuh Kejutan

“Ini bagus saya kira untuk iklim demokrasi. Iklim keterbukaan sangat bagus, harus kita dukung,” kata Effendy. 

Untuk diketahui, kecurangan pemilu masih terus menjadi isu yang ramai dibicarakan masyarakat. 

Halaman Selanjutnya
img_title